Ia berharap ke depan tidak ada lagi warganya yang merantau dan memilih menanam porang di desa.
Purnama juga memiliki lahan atau kebun porang seluas 2,8 hektare. Di lahan tersebut ia menanam 38.000 batang pohon porang.
"Ini sudah ditawar Rp 825 juta, tetapi saya minta Rp 1,2 miliar. Perkiraan ada sekitar 38.000 pohon. Kalau satu pohon bisa menghasilkan 4 kg dan saat ini harga per kilo Rp 10.000, semua bisa laku Rp 1,5 miliar," katanya sambil tersenyum.
Seperti halnya warga desanya, Purnama juga sudah mendapatkan banyak manfaat secara finansial sejak menanam porang.
Dia bisa membeli dua unit mobil dan lima motor, serta membangun rumahnya.
Purnama menambahkan, saat ini masih ada sekitar 500 hektare lahan yang belum ditanami porang.
Luas lahan tersebut sebagian milik petani pribadi, dan sebagian merupakan lahan Perhutani yang dikelola oleh warga desa setempat.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul: Lahan Porang Jadi Tambang Emas di Madiun, Banyak Warga Perantauan Kembali dan Kikis Kemiskinan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.