Anna menuturkan, pembukaan taman aktif ini dengan melibatkan masyarakat.
Salah satunya, yakni dalam upaya menjaga protokol kesehatan. Menurut dia, alasan dibukanya taman ini lantaran masyarakat sekitar sebagian besar menginginkan obyek wisata seperti taman kembali dibuka.
"Kami mulai dulu di awal (delapan taman) ini. Kemudian kami akan evaluasi. Kalau dua minggu safe, kami akan perpanjang," ujar Anna.
Untuk itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar dapat membantu pemerintah dalam menjaga protokol kesehatan.
Baca juga: Jauhkan Kesan Angker, TPU di Kota Madiun Diubah Jadi Kebun Sayur dan Dicat Warna-warni
Sebab, ia tak ingin pembukaan taman ini justru berdampak pada klaster baru Covid-19.
"Saya ingin sekali mengimbau juga tolong sama-sama menjaga. Tidak hanya kami pemerintah dan petugas taman. Karena kondisinya berbeda dengan sebelumnya (pandemi). Makanya kami juga melibatkan tokoh-tokoh masyarakat," tutur dia.
Dia menyatakan sebelum dilakukan uji coba pembukaan taman ini, di awal pemkot melakukan sterilisasi, yakni dengan melakukan penyemprotan disinfektan di semua fasilitas taman, seperti bangku, tempat bermain anak, hingga toilet.
"Sebetulnya paralel, meskipun taman itu ditutup, kami secara continue membersihkan. Termasuk kursi-kursi di pedestrian itu teman-teman DKRTH yang semprot," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.