Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Pentol Goreng, Omzet Ibu Rumah Tangga Ini Capai Rp 4 Juta Per Hari

Kompas.com - 26/03/2021, 13:45 WIB
Muhlis Al Alawi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

MADIUN, KOMPAS.com - Meski hanya berjualan pentol goreng, Luki Dariyanti (43), seorang ibu rumah tangga asal Desa Bantengan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tergolong sukses.

Betapa tidak, dalam satu hari, Yanti panggilan akrab Luki Dariyanti, mampu meraup omzet yang tidak sedikit untuk kategori UMKM.

Memanfaatkan teras rumahnya, Yanti membuka warung pentol goreng dengan omzet pendapatan setiap hari mencapai Rp 4 juta.

Meski sederhana menu yang disediakan, warung Pentol Goreng Ceker Lunak Mbak Yanti ini tidak pernah sepi dari pengunjung.

Ratusan porsi pentol goreng yang dibuat selalu ludes disikat pembeli karena memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan penjual lainnya.

Baca juga: Bayu Sukses Produksi Boks Motor Custom, Omzetnya Belasan Juta Rupiah Per Bulan, Dijual hingga Malaysia dan India

Kepada Kompas.com pekan lalu, Yanti menceritakan awal mulanya berbisnis pentol goreng sejak tahun 2007 lalu.

Kenekatan berjualan pentol lantaran ingin menambah pendapatan keluarga.

Sebelum membuka warung pentol goreng di rumahnya, Yanti menjual jajanan pentol dengan menitipkan produknya di kantin-kantin sekolah yang ada di Madiun.

“Untuk pertama kali saya belum jualan pentol goreng. Saat itu saya jual pentol rebus dulu,” kata Yanti.

Setelah beberapa bulan berjalan, rupanya jualan pentol rebus kurang diminat di pasaran. Saban harinya, banyak dagangannya yang kembali karena tidak laku di pasaran.

Tak ingin terus merugi, Yanti lalu memutar otak agar jualannya laku di pasaran. Yanti lalu mencoba pentol yang dahulunya direbus diganti dengan digoreng.

Satu tusuk berisi sepuluh pentol goreng dijual murah meriah Rp 1.000.

Tak diduga, pentol goreng tusuk diminati pasaran di kanting-kantin sekolah.

“Dalam satu hari seratus tusuk pentol goreng saya laku semuanya,” kenang Yanti.

Mendapatkan respons positif dari pasar, Yanti akhirnya memutuskan membuka warung sendiri di teras rumahnya.

 

Pembukaan warung di rumahnya tidak lagi membuatnya sibuk mengantar dan mengambil pentol goreng di kantin sekolah.

Untuk menarik minat pembeli yang sasarannya anak-anak sekolah dan remaja, saat awal buka warung ia mempromosikan tiga hari makan gratis.

Cara itu berhasil untuk menarik minat para remaja sekaligus memperkenalkan warung pentol goreng.

Beberapa tahun berjalan, warung pentol goreng milik Yanti mulai ramai dikunjungi konsumen sejak tahun 2010. Para pembelinya pun tidak hanya dari kalangan pelajar dan remaja saja.

Orang dewasa hingga orangtua pun beramai-ramai datang ke warung milik Yanti. Mereka penasaran ingin mencoba pentol goreng racikan Yanti.

Beda dengan pentol keliling

Yanti mengklaim pentol goreng racikannya berbeda jika dibandingkan pentol yang dijual penjual pentol keliling.

Ia memastikan pentol buatannya berbahan dasar perpaduan daging sapi, daging ayam serta tepung kanji.

Baca juga: Keripik Pare Buatan Eny, Tidak Pahit, Laku hingga ke Hongkong

Cita rasa pentol goreng buatannya makin enak bila ditambah dengan saus sambal pedas racikannya.

“Paling enak kalau makannya pas masih hangat dengan saus pedas yang juga saya buat sendiri,” kata Yanti.

Tak hanya itu, konsumen dipastikan menikmati pentol dalam kondisi panas lantaran baru akan digoreng saat dipesan.

Untuk membuat saus pedas itu, Yanti menghabiskan lima kilogram cabai rawit segar atau dua kilogram cabai kering.

Sebagai pelengkap hidangan, Yanti juga menyediakan es sirup janggelan dan aneka kerupuk bagi yang ingin menikmatinya. Satu porsi pentol goreng dijualnya Rp 10.000.

Ia pun juga menjual ceker ayam, sayap ayam dan kepala ayam dengan tulangnya sudah kondisi lunak.

“Kami juga menjual ceker ayam yang dalam sehari rata-rata bisa ludes terjual 1.000 biji, sayap ayam dua kilogram, dan kepala ayam 20 biji," ujar dia.

 

Untuk berjualan pentol di warung, Yanti dibantu dua karyawan. Dalam satu hari, bisa menghabiskan 35 kilogram pentol.

Sementara saat akhir pekan, Sabtu dan Minggu bisa mencapai 40 kilogram pentol per hari.

Dari hasil jualannya setiap hari, omzet yang diperoleh Yanti mencapai Rp 4 juta pada hari biasa. Sementara di akhir pekan atau hari libur, omzetnya bisa naik mencapai Rp 5 juta.

“Pendapatan kotor dari jualan ini, sehari bisa mencapai Rp 4 juta. Tapi kalau hari libur bisa mencapai Rp 5 juta,” kata Yanti.

Pelanggan hingga luar kota

Pelanggan pentol goreng Yanti tidak hanya dari Kota Madiun dan Kabupaten Madiun saja.

Pelanggan dari luar kota seperti Sragen, Mojokerto dan Surabaya acapkali mampir di warungnya untuk menikmati satu porsi pentol goreng buatannya.

Baca juga: Tanam 10.000 Akar Wangi di Lereng Gunung Wilis, Bupati Madiun: Untuk Menghindari Longsor

Bahkan, saat pandemi ini, masih banyak pelanggan dari luar kota yang mampir ke warungnya.

Meski makin ramai pembelinya, Yanti belum berpikir membuka cabang di tempat lain.

Ia hanya menginginkan warungnya tetap terus ramai.

Untuk itu ia harus menjaga cita rasa pentol bikinannya dengan bahan yang benar-benar berkualitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com