Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemandu Karaoke Ditemukan Tewas, Ternyata Ditabrak Pacar dengan Truk, lalu Diperkosa Rekan Pelaku

Kompas.com - 26/03/2021, 05:15 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - WY (38) dan AD (28) ditangkap atas kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap SN (21) seorang pemandu karaoke di Malang, Jawa Timur.

Kepada polisi, WY mengaku tewasnya SN berawal ketika pelaku sedang berada di dalam truknya, Selasa (23/3/2021) dini hari.

Truk itu diparkir di dekat kafe tempat korban bekerja sebagai pemandu lagu di Jalan Raya Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Baca juga: Pemandu Karaoke yang Tewas Telanjang Diserempet dengan Truk dan Diperkosa

WY saat itu berada di dalam truk bersama perempuan berinisial A. Korban yang cemburu mendatangi truk tersebut dan menggedor pintunya.

WY dan SN diketahui berpacaran dan tinggal satu kos. Namun, keduanya sering bertengkar.

Baca juga: Seorang Wanita Pemandu Karaoke Ditemukan Tewas Tanpa Busana, Terdapat Luka Tusuk di Perut

Merasa risih pintu digedor, WY menghidupkan truk dan menjalankannya.

Pelaku kemudian mengarahkan kemudi ke arah kanan hingga bagian belakang truk mengenai korban.

"Si WY merasa terganggu, tidak mau lagi ada pertengkaran dengan korban akhirnya menghidupkan truknya. Kemudi diarahkan ke kanan, roda yang belakang akhirnya menabrak si korban. Korban langsung jatuh, patah tulang ekor, tulang paha, pecah pembuluh darahnya juga," kata Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar saat rilis di Mapolres Malang, Kamis (25/3/2021).

Bukannya berhenti, WY tetap berlalu dengan truknya.

 

Di perjalanan, WY menghubungi rekannya AD yang bertugas di kafe tersebut agar memeriksa kondisi korban.

Saat itu, korban menangis dan merintih kesakitan. AD yang sedang dalam pengaruh minuman keras lantas menyeret korban ke salah satu warung kosong dan gelap.

Di lokasi itu AD memerkosa korban dan meninggalkannya begitu saja.

"Warung itu sudah tidak berfungsi lagi, kondisinya gelap. Di sana si tersangka ini menyetubuhi korban yang dalam keadaan tidak berdaya," ujar dia.

Korban lantas ditemukan oleh seorang tukang sampah dalam keadaan tewas pukul 15.15 WIB, Selasa.

Pengakuan pelaku

Di hadapan polisi, WY mengakui perbuatannya. WY membunuh SN karena ingin menghindari percekcokan dengan korban.

"Saya cuma mau menghindari percekcokan. Dari pada berantem, saya menghindar. Terus saya stater (hidupkan truk). Saya jalan, terus menghubungi si D (AD). Tak suruh melihat, saya langsung jalan," katanya kepada polisi.

Begitu juga dengan AD yang mengaku memerkosa korban yang sudah dalam keadaan tidak berdaya.

 

WY dan AD telah ditetapkan sebagai tersangka. WY dikenai Pasal 338 KUHP juncto Pasal 351 Ayat 3 KUHP. Sedangkan AD dikenai Pasal 286 KUHP dan Pasal 306 KUHP.

Sebelumnya diberitakan, seorang pemandu lagu berinisial SN (21) ditemukan meninggal dalam keadaan telanjang di Jalan Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Selasa (23/3/2021) pukul 15.15 WIB.

Korban pertama kali ditemukan oleh tukang sampah. Dari pemeriksaan, korban berasal dari Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. (Penulis Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Gunung Semeru Kembali Meletus, Keluarkan Asap Setinggi 1.500 Meter

Surabaya
Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Cerita Warga yang Dusunnya Terisolasi akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Kronologi Siswi di Sukabumi Meninggal Saat Seleksi Paskibraka,Sempat Pingsan Usai Lari 12 Menit

Surabaya
Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Polisi Telah Periksa Terduga Pelaku Kekerasan pada Anak Isa Bajaj, Status Masih Saksi

Surabaya
Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Kronologi Suami Istri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru Sepulang Silaturahmi

Surabaya
Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Jasad Bapak dan Anak yang Tercebur di Sungai Kalimas Gresik Ditemukan

Surabaya
PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

PDI-P Persilakan Anang Hermansyah Ikut Pendaftaran Bacabup-Bacawabup Jember

Surabaya
TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Miliknya Usai Diceraikan Suami

Surabaya
DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

DPC PDI-P Jember Buka Pendaftaran Bacabup Bacawabup Pilkada 2024

Surabaya
3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Surabaya
UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

UPDATE Banjir dan Longsor Lumajang, 3 Meninggal dan 17 Jembatan Rusak

Surabaya
Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com