Andreas menceritakan, usaha suvenir pernikahan sangat terdampak pandemi Covid-19. Padahal, dirinya telah mencoba berbagai inovasi untuk bertahan.
Pemesanan suvenir pernikahan dan beragam parsel mulai sepi saat pandemi menghantam.
Penjualannya makin anjlok saat pemerintah mulai memberlakukan pembatasan kegiatan sosial.
Pada akhir 2020, penjualan suvenirnya hanya laku 20 persen dari biasanya.
Baca juga: Usahanya Terdampak Pandemi, Pria Ini Buat Tas Berbentuk Masker N95, Terjual 1.000 Buah dalam 2 Bulan
"Sampai sekarang orderan suvenir pernikahan tinggal lima tiap bulan. Selama masa sebelum pandemi rata-rata kita dapat orderan untuk 25 pernikahan," ujarnya.
Menghadapi terpaan pandemi, Andreas pernah mencoba membuat terobosan dengan menawarkan paket suvenir pernikahan dengan tambahan barang yang banyak dibutuhkan selama pandemi, seperti masker dan hand sanitizer.
Namun, terobosan itu tidak banyak mengatrol penjualan.
"Sebabnya ya karena tidak ada orang yang menggelar pesta pernikahan," kata dia.
(KOMPAS.com/Asip Agus Hasani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.