Andreas menyediakan dua ukuran tas, ukuran besar seharga Rp 125.000 dan kecil Rp 95.000.
Produk itu dipasarkan di media sosial dan toko online. Hasilnya, stok sebanyak 1.500 tas itu sudah hampir habis.
"Pembeli lebih banyak berasal dari luar Pulau Jawa, terbanyak dari Makasar," jelasnya.
Selama Kompas.com berada di tempat usahanya, terlihat beberapa karyawan sibuk mengemas tas berbentuk masker itu.
Selama itu, setidaknya dua kurir dari perusahaan jasa pengiriman barang datang mengambil barang yang dipesan pembeli tas produk Andreas melalui toko online.
Baca juga: Kronologi Aiptu Gede Putra Meninggal Saat Kawal Kunjungan Presiden di Bali, Tiba-tiba Pingsan di Pos
Desain tas berbentuk masker itu hampir sama persis dengan bentuk masker N95. Tas itu tak memiliki banyak aksesori.
Tas itu memiliki tali yang lebih panjang untuk memberikan kenyamanan kepada pemakainya. Terdapat tulisan Lawan Covid-19 di dekat ritsleting tas.
Kalimat berbau kampanye protokol kesehatan juga terdapat di sejumlah bagian tas, seperti Stop Covid-19, Pakai Masker, dan Stay Safe and Healthy.
"Temanya kan memang Covid-19. Sembari ikut kampanye protokol kesehatan lah," tuturnya.
Selain menyiapkan pembuatan stok baru tas maskernya, Andreas dan karyawannya sedang menyelesaikan sekitar 200 tas yang telah dipesan khusus oleh pelanggan. Para pembeli itu meminta nama mereka dibubuhkan pada tas yang dipesan.