Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jam Setelah Didemo Mahasiswa karena Langgar Prokes, Wali Kota Blitar Akhirnya Minta Maaf

Kompas.com - 13/03/2021, 06:15 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Wali Kota Blitar Santoso akhirnya meminta maaf karena melanggar protokol kesehatan saat bernyanyi dan berjoget dalam acara syukuran kemenangan beberapa waktu lalu.

Sekitar empat jam setelah belasan mahasiswa yang berdemonstrasi di depan Kantor DPRD Blitar membubarkan diri, Santoso menyampaikan permintaan maaf di Balai Kota, Jalan Merdeka, Jumat (12/3/2021).

Belasan mahasiswa yang berdemonstrasi itu memprotes tingkah Santoso yang bernyanyi dan berjoget tanpa memakai masker dengan beberapa orang di satu panggung.

"Jadi, secara prinsip, saya memohon maaf atas kekhilafan saya," ujar Santoso, yang juga menjadi Ketua Satgas Covid-19 Kota Blitar itu.

Santoso menjelaskan, alasan dirinya bernyanyi dan berjoget tanpa masker tersebut.

Acara itu, kata dia, merupakan syukuran pelantikan dirinya sebagai Wali Kota Blitar periode 2021-2024. Kegiatan itu diselenggarakan para relawan tim pemenangan di Gedung Kusumo Wicitro, kompleks rumah dinas wali kota, Jalan Sodanco Supriyadi.

Baca juga: Bupati Jember Lantik 631 Pejabat, Mulai dari Camat hingga Sekretaris Daerah

Santoso menegaskan, acara itu digelar secara spontan.

Wali Kota Blitar menegaskan, kegiatan itu dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan sebelum masuk gedung, memakai masker, dan menyediakan hand sanitizer.

"Saya pakai masker, tapi karena diminta untuk menyanyi, maka enggak mungkin saya menyanyi sambil pakai masker, ya to? Jadi, saya lepas kemudian saya ingin membantu nyanyi," tutur dia.

Bentuk balas jasa

Menurut Santoso, ia sengaja bernyanyi dalam acara tersebut. Hal itu merupakan bentuk balas jasa kepada para relawan yang telah membantunya memenangi Pilkada Serentak 2020.

"Masa saya dibantu berhasil kemudian saya diminta nyanyi enggak mau. Kan enggak mungkin, ya to?" kata dia.

Santoso mengakui kesalahannya tak memakai masker saat bernyanyi.

Seorang mahasiswa melakukan orasi di depan Kantor DPRD Kota Blitar di Jalan A Yani, Jumat (12/3/2021). Belasan mahasiswa yang menamakan diri Mahasiswa Pro Keadilan (MPK) melakukan aksi keprihatinan menyikapi video viral yang mempertontonkan Wali Kota Blitar Santoso bernyanyi dan berjoget tanpa memakai masker. KOMPAS.com/Asip Hasani Seorang mahasiswa melakukan orasi di depan Kantor DPRD Kota Blitar di Jalan A Yani, Jumat (12/3/2021). Belasan mahasiswa yang menamakan diri Mahasiswa Pro Keadilan (MPK) melakukan aksi keprihatinan menyikapi video viral yang mempertontonkan Wali Kota Blitar Santoso bernyanyi dan berjoget tanpa memakai masker.

Namun, Wali Kota Blitar itu menegaskan, dirinya kembali memakai masker saat turun dari panggung.

Santoso menyebutkan, aksi melepas masker itu terjadi karena khilaf dan terbawa suasana.

"Tapi, saya juga sadar, terima kasih sudah diingatkan. Itu bagian dari kekhilafan saya, kekhilafan saya terlena dalam suasana pada saat itu, sehingga itu adalah dipandang sebagai sebuah pelanggaran," ujar dia.

Belum terima panggilan polisi

Polres Blitar Kota telah memeriksa lima saksi terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam acara tersebut.

Polres Blitar Kota juga tak menutup kemungkinan memeriksa Santoso yang juga Ketua Satgas Covid-19 itu.

Baca juga: Wali Kota Blitar Minta Maaf Kasus Bernyanyi Tak Pakai Masker

Meski begitu, Santoso mengaku belum menerima panggilan dari Polres Blitar Kota.

"Belum ada (panggilan). Jadi, masih saya biarkan. Biarlah beliau (kepolisian) berjalan sesuai dengan SOP-nya. Saya tidak ingin campur tangan," ujar dia.

Sebelumnya, sebuah video beredar di grup WhatsApp dan media sosial memperlihatkan Santoso bernyanyi dan berjoget di panggung tanpa memakai masker bersama setidaknya sepuluh orang.

Wali Kota Blitar itu menyanyikan lagu dangdut berjudul Kehilangan dengan iringan musik elekton. Hampir semua orang di panggung tak memakai masker.

Di tengah lantunan musik, Santoso terlihat memberikan sejumlah uang kepada beberapa penyanyi perempuan.

(KOMPAS.com - Penulis: Asip Agus Hasani | Editor: Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com