Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Siswa SD di Madura, Tewas Dibunuh dengan Samurai Tengah Malam karena Dendam

Kompas.com - 09/03/2021, 09:29 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - ATA bocah 8 tahun yang masih duduk di bangku SD tewas ditebas dengan samurai jelang tengah malam pada Senin (8/3/2021).

ATA adalah anak pasangan Karimullah (50) dan Kuntari (45) warga Dusun Ombul, Desa Tarakan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Jawa Timur.

Pelaku pembunuhan adalah Arik (20). Pemuda tersebut masih memiliki ikatan keluarga dengan korban.

Pembunuhan dilakukan karena konflik dan dendam antara keluarga pelaku dan korban.

Baca juga: Bocah 8 Tahun Dibunuh dengan Sadis, Sang Ibu Berteriak Minta Tolong Tak Ada yang Membantu

Konflik keluarga

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi
Kasatreskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan pembunuhan dipicu oleh rasa sakit pelaku kepada Karimullah, ayah ATA.

Selama ini, keluarga mereka memiliki konflik yang tak kunjung selesai.

Konflik berawal dari sepupu pelaku yang sakit berkepanjangan dan tak kunjung sembuh. Karimullah dituduh oleh pelaku sebagai orang yang berada di balik sakitnya sepupunya.

Arik pun kerap mengancam akan membunuh Karimullah.

Baca juga: Bocah 8 Tahun Dibunuh dengan Sadis Saat Tidur Lelap oleh Pria Berpedang

Satu hari sebelum kejadian, pelaku datang untuk menemui Karimullah. Namun di hari itu, Karimullah tidak ada di rumah.

Pelaku pun memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya. Satu hati setelahnya, saat malam hari, Arik kembali datang ke rumah Karimullah.

Kali ini dia datang dengan membawa samurai sepanjang 108 sentimeter.

Lagi-lagi Karimullah tidak ada di lokasi. Pelaku yang geram kemudian mendobrak pintu rumah korban.

Baca juga: Detik-detik Tubuh Bocah 8 Tahun Diseret Buaya hingga Menghilang, Sempat Ditolong Ayah

Ia lalu melihat anak Karimullah, ATA yang tertidur pulas di dalam kamarnya.

Tanpa berpikir panjang, Arik langsung memasuki kamar ATA dan menebaskan samurai yang ia pegang ke tubuh ATA sebanyak tiga kali.

"Sebenarnya sasaran utamanya Ayah korban, namun karena tidak ada di rumahnya ya akhirnya dilampiaskan ke anaknya," ujar AKP Adhi.

"Ketika pelaku mendobrak pintu rumah korban, hanya ditemukan anaknya yang sedang tidur. Langsung ditebas pakai samurai di dalam kamarnya," tambahnya.

Akibatnya, beberapa bagian tubuh ATA terpisah dari badannya.

Baca juga: Bocah 8 Tahun Ditembak Pria Mabuk Saat Asyik Bermain, Pelaku Ditangkap

Sang ibu berteriak-teriak cari bantuan

Ilustrasi uluran tangan.SHUTTERSTOCK/ONOT Ilustrasi uluran tangan.
Sementara itu Karimullah bercerita, di malam kejadian dia tidak ada di rumah.

Ia mengaku sedang berada di rumah Kepala Desa Taraban untuk melapor jika keluarganya diancam akan dibunuh oleh Arik.

Di malam kejadian, ATA tidur bersama dengan sang ibu, Kuntari. Sedangkan kamar tengah ditempat anak sulung dan kamar sebelah utara digunakan oleh anak nomor dua.

Dari informasi yang didapatkan dari sang istri,  Arik datang ke rumah mereka dan berteriak-teriak di depan rumah sambil membawa samurai.

Baca juga: Kasus Pembunuhan dengan Racun Biawak, 3 Kucing Peliharaan Mati

Mendengar itu, istrinya, Kuntari yang tertidur pulas langsung terbangun. Ia lalu keluar lewat pintu sebelah utara menuju rumah kerabat pelaku yang tak jauh dari rumahnya.

Kuntari sempat berteriak-teriak minta tolong. Namun karena sudah larut malam, tak ada orang yang datang membantu.

"Istri saya teriak-teriak di luar rumah minta tolong agar pelaku ditangkap, tapi tidak ada yang datang membantu karena sudah larut malam," kata Karimullah.

Karena tak ada orang, Kuntari pun kembali ke rumahnya untuk melihat tiga anaknya yang ia tinggal dalam keaadn tidur.

Baca juga: Mayat Pria Dalam Karung Gegerkan Warga, Diduga Korban Pembunuhan

Saat masuk ke kamar selatan, Kuntari melihat anaknya TA tewas dengan kondisi mengenaskan.

"Saya tidak tega mau melihat kondisi anak saya," ungkap Karimullah.

Ia mengatakan jika ia yang dijadikani target oleh pelaku. Namun sang anak yang menjadi sasaran.

“Pelaku sudah membabibuta sehingga yang awalnya saya jadi sasaran, kemudian anak saya yang dibunuh,” ujar Karimullah.

Baca juga: Fakta Pembunuhan di Kediri, Korban Pelajar Bandung Usia 16 Tahun, Terlibat Prostitusi Online

Terancam hukuman seumur hidup

ilustrasi penjaraPEXELS.com/RODNAE Productions ilustrasi penjara
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Pamekasan, Adhi Putranto Utomo saat dikonfirmasi mengatakan, pelaku sudah ditangkap beberapa saat setelah kejadian.

Saat ini pelaku sudah ditahan di ruang tahanan Mapolres Pamekasan.

"Pelaku sudah ditangkap, selanjutnya akan dilakukan penyidikan," ujar Adhi melalui pesan WhatsApp

Polisi telah menyita sejumlah barang bukti di antaranya sebilah samurai dengan panjang 108 cm dan beberapa pakaian milik korban dan pelaku.

Pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenai Pasal 340 sub 351 Ayat 3 KUHP dengan hukuman mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Taufiqurrahman | Editor : David Oliver Purba), Tribun Jatim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com