Lisa mencontohkan akan mengirim produknya ke Perancis setiap tiga bulan sekali.
Tak jarang Lisa sendiri yang mengirim barangnya ke China sembari membeli bahan untuk kerajinan.
“Awal Covid-19 sempat terganggu, namun sekarang sudah normal lagi,” kata dia.
Baca juga: Cerita TKW Eti Asal Cianjur Jatuh dan Meninggal di Malaysia, Gaji 1.000 Ringgit Belum Terbayar
Tak hanya di Jember. Lisa juga memiliki tempat produksi di Rogojampi, Banyuwangi.
Untuk mengembangkan usahanya, dia terus mempromosikan kerajinannya secara online.
Ia juga mengajak tetangganya yang menjadi TKW untuk pulang kampung dan ikut mengembangkan usaha kerajinan miliknya.
Pengalamannya sebagai TKW membuat ia ingin membantu meringankan beban ekonomi warga sehingga warga desa tak harus bekerja sebagai buruh migran.
Baca juga: Bupati Jember: Sekolah Online, Pelajaran Disiplin dan Tata Krama Hilang
Ia mengatakan, Kecamatan Ledokombo tempat tinggalnya adalah kantong buruh migran di Jawa Timur.
“Ada TKW yang baru pulang tahun 2020 kemarin, saya ajak bergabung,” tutur dia. Sebab, TKW tersebut tidak berhasil bekerja di tanah rantau lalu kembali.
Akhirnya Lisa memberikan semangat agar tidak menyerah mencari uang dan mengajaknya bergabung di usaha miliknya.
Baca juga: Tertinggi di Jatim, Khofifah Minta Bupati Jember Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Biasanya mereka akan mengambil bahan ke rumah Lisa dan dibawa pulang untuk dikerjalan di rumah.
Mereka bisa bekerja bersama keluarganya. Tanpa harus merantau ke negara lain meninggalkan keluarga.
Penghasilan mereka beragam, tergantung jumlah produksinya. Bahkan mereka ada yang mengantongi uang Rp 600.000 selama seminggu.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bagus Supriadi | Editor : Robertus Belarminus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.