Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Cinta Siti Oetari dan Bung Karno yang Bersemi di Surabaya

Kompas.com - 21/02/2021, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Siti Oetari adalah istri pertama Soekarno, Presiden Pertama RI. Mereka menikah saat Bung Karno tinggal di rumah Hadji Oemar Said Tjokroaminoto di Surabaya.

Tjokroaminoto adalah pahlawan nasional pemimpin Sarekat Islam yang tak lain adalah ayah Siti Oetari.

Awalnya Soekarno muda menganggap Oetari seperti adiknya, Namun semuanya berubah setelah istri Tjokroaminoto meninggal.

Kisah perjodohan Bung Karno dan Oetari bermula saat adik Tjokro menemui Bung Karno. Ia membujuk Bung Karno untuk menikahi Oetari.

Baca juga: Soekarno, Kehadiran Inggit Garnasih, dan Kecemburuan Siti Oetari

Sang paman mengatakan, pernikahan Bung Karno dan Oetari akan mengurangi kesedihan Tjokro setelah istrinya meninggal dunia.

Dalam penuturanya pada Cindy Adams di biografinya Bung Karno bercerita jika ia berhutang budi pada Tjokro.

"Aku berhutang budi kepada Pak Cokro dan...aku mencintai Utari. Walau hanya sedikit, Bagaimana pun, bila menurutmu aku perlu menikahi Utari guna meringankan beban dari orang uang kupuja itu, itu akan kulakukan," kata Bung Karno.

Baca juga: Soekarno dan Rayuan Maut untuk Siti Oetari, Putri Tjokroaminoto

Bung Karno yang saat itu belum berusia 21 tahun menemui Tjokro untuk mengajukan lamaran.

Tjokro bergembira dan meminta Bung Karno pindah ke kamar yang lebih besar dengan perabot yang lebih banyak.

"Sampai meninggal dia tidak pernah tahu bahwa aku mengusulkan perkawinan ini hanya karena aku menghormatinya dan menaruh kasihan kepadanya," kata Soekarno pada Cindy Adams.

Baca juga: Bung Karno, Mbok Sarinah, dan Mojokerto

Kawin gantung dan Sukarno yang menolak melepas dasi

Bung Karno saat memeriksa pasukan Cakrabirawatribunnews.com Bung Karno saat memeriksa pasukan Cakrabirawa
Soekarno dan Oetari melakukan kawin gantung di tahun 1921. Soekarno mengatakan mereka kawin gantung karena ia belum berniat hidup sebagai suami istri karena Oetari masih anak-anak.

Saat menikah Oetari berusia 16 tahun. Sedangkan Bung Karno masih menempun studi di Sekolah Tingkatan Lanjut Atas.

"Aku boleh saja dianggap tukang bercinta, tetapi aku bukanlah pembunuh seorang gadis remaja. Itu sebabnya kami memilih kawin gantung," cerita Soekarno.

Baca juga: Di Harlah NU ke-95, Megawati Teringat saat Bung Karno Diberi Gelar oleh NU

Soekarno bercerita ada dua kisah yang menarik di balik pernikahannya dengan Oetari.

Yang pertama. Untuk menghilangkan gugup di hari pernikahannya, Bung Karno berniat merokok dan mengeluarkan sekotak korek api.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com