Terakhir, Benny berinisiatif mengeksplorasi daun kelor yang dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan mengandung banyak vitamin.
"Bahan baku daun kelor juga melimpah. Kakak saya di Sumbar menjamin daun kelor di sana sangar melimpah bahkan ditanam di pagar-pagar rumah warga," ujar dia.
Uji coba terus dilakukan termasuk untuk mengemas daun kelor sebagai produk daun teh kemasan.
Untuk mengurangi aroma langu yang ada di daun kelor, dia menambahkan kombinasi kayu manis.
"Tapi, ada beberapa orang yang malah meminta agar aroma khas kelor tetap ada. Akhirnya saya menyediakan satu varian teh daun kelor original. Ada juga yang saya tambahkan varian jahe untuk mereka yang suka kombinasi teh dengan jahe," terang dia.
Produk daun teh kemasan yang diberi merek CHE Teh oleh Benny dibanderol Rp 25.000 per pak untuk varian original, sementara varian kombinasi dengan jahe dibanderol lebih mahal yakni Rp 30.000 per pak.
Baca juga: Kisah Penjual Rujak Cantik Asal Tasikmalaya: Dulu Anak Manja, Kini Tak Malu Jualan di Pinggir Jalan
Setiap pak berisi 20 kantong teh yang cara penyajiannya seperti teh celup, yakni tinggal diseduh dengan air.
Produk teh daun kelor yang dikembangkan Benny nampaknya direspons baik oleh publik.
Buktinya, permintaan produk tersebut terus bertambah beberapa bulan terakhir.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan