Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Istri Pasien Covid-19 Jadi Tersangka | Sukses Ternak Cacing di Tengah Pandemi

Kompas.com - 16/10/2020, 06:16 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Istri seorang pasien Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur, yang diduga melumuri petugas medis dengan kotoran manusia menjadi tersangka.  

Polrestabes Surabaya mengatakan, penetapan itu dilakukan terhadap N (50) setelah hasil pemeriksaan bukti-bukti dan keterangan saksi.

Selain berita tersebut, kisah mantan sopir rental Varian Arsyagam Isbandi (27), warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, menjadi inspirasi di tengah pendemi corona.

Rian, sapaan akrabnya, sempat kebingungan setelah berhenti bekerja sebagai sopir rental tujuh bulan yang lalu.

Namun, saat ini pria tersebut sukses menjadi peternak cacing.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Warga lumuri tenaga medis Covid-19 jadi tersangka

Ilustrasi penangkapanThink Stock Ilustrasi penangkapan

Dilansir dari KompasTV, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengatakan, N ditetapkan sebagai tersangka setelah dilakukan pemeriksaan terhadap tujuh saksi.

Setelah itu, pihak kepolisian akan memanggil N untuk dimintai keterangan dalam kasus itu.

Kasus tersebut berawal saat petugas puskesmas melakukan tracing atau pelacakan kepada pasien dengan inisial Mr X.

Baca berita selengkapnya: Lumuri 3 Tenaga Medis dengan Kotoran Manusia, Istri Pasien Covid-19 Jadi Tersangka

2. Sukses ternak cacing di tengah pandemi

TERNAK CACING--Varian Arsyagam Isbandi (27), warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun menyirami cacing di kolam ternaknya. Mantan sopir rental kini sukses beternak cacing setelah keluar dari pekerjaannya karena terdampak pandemic covid-19.KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI TERNAK CACING--Varian Arsyagam Isbandi (27), warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun menyirami cacing di kolam ternaknya. Mantan sopir rental kini sukses beternak cacing setelah keluar dari pekerjaannya karena terdampak pandemic covid-19.

Setelah mendapatkan pengetahuan tentang beternak cacing, Rian pun tertarik untuk mencoba membudidayakannya.

Saat itu, dirinya memakai uang tabungan dan meminjam beberapa orang. Lalu, mantan sopir rental itu memanfaatkan lahan kosong di belakang rumahnya untuk mulai beternak cacing. Usaha itu dia jalani sejak awal Juli 2020.

“Modal saya dari uang tabungan dan pinjaman sekitar Rp 35 juta,” kata Rian saat ditemui di kediamannya, Selasa (13/10/2020).

Saat ini, sekali panen Rian mengaku bisa mendapatkan enam kilogram cacing lumbricus kering, maka dalam dua pekan Rian mendapatkan omzet Rp 3 juta, atau Rp 6 juta dalam sebulan.

Baca berita selengkapnya: Berhenti Jadi Sopir karena Pandemi, Kini Rian Sukses Beternak Cacing dengan Omzet Jutaan Rupiah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com