SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah camat di Kota Surabaya, Jawa Timur, kesulitan melacak warga yang terkonfirmasi positif virus corona baru atau Covid-19 di wilayah mereka.
Camat Genteng Linda Novanti mengatakan, data yang didapat dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur melalui Dinas Dinas Kesehatan Surabaya, kerap tak sesuai dengan kependudukan warganya.
"Bahkan pernah ada dua nama yang usianya beda pula, namun tertulis di alamat yang sama," kata Linda di Surabaya seperti dikutip dari Antara, Kamis (25/6/2020).
Setelah dilacak bersama tim medis dari puskesmas, ternyata dua nama itu merupakan satu orang yang sama dan sudah tidak tinggal di Surabaya.
"Setelah kita sisir ternyata orang tersebut hanya ada satu orang dan sudah tidak tinggal di Surabaya selama tiga bulan," ujarnya.
Baca juga: Khofifah: Pak Presiden, Kami Sempat Bahagia Tingkat Penularan Covid-19 Jatim 0,86 Persen, tapi...
Menurutnya, warga tersebut bekerja di luar kota. Warga itu pulang ke Surabaya untuk berobat.
"Artinya, di sini hanya ada satu warga, bukan dua. Tapi data yang kami terima itu ada dua orang. Datanya itu tertulis double. Kami sudah lakukan verifikasi dan sudah beres," kata Linda.
Pengalaman serupa juga pernah dialami Camat Wonokromo Tomi Ardiyanto. Tomi sering menemukan data yang tak sesuai.
Salah satu pengalamannya saat mencari seorang pasien berinisial A. Berdasarkan data di KTP, pasien itu tinggal di wilayahnya.
"Setelah ditelusuri ternyata warga tersebut sudah 30 tahun tidak tinggal di Surabaya," katanya.