Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pasien Covid-19 yang Sembuh Meningkat Tajam, Risma Ungkap Peran Mobil PCR

Kompas.com - 06/06/2020, 09:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Dalam lima hari terakhir, 1-5 Juni 2020, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Surabaya mencapai 519 pasien.

Kabar menggembirakan tersebut, menurut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, tak lepas dari strategi 3T, testing, tracing and therapy  dan dukungan mobil PCR bantuan BNPB.

"Adanya dukungan mobil PCR (polymerase chain reaction) ini yang menjadi salah satu indikator peningkatan kesembuhan pasien itu," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Jumat (5/6/2020).

Baca juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Surabaya Naik Signifikan, Ini Rinciannya

Menurut Risma, peran mobil PCR tersebut mempercepat pemeriksaan sampel cairan tenggorokan pasien positif Covid-19.

 

"Warga yang mestinya sudah harus swab yang kedua itu tertunda karena tidak punya alat. Dengan alat ini (mobil PCR), maka percepatan itu bisa kelihatan," jelas Risma.

Sementara itu, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita mengatakan, pasien corona di Surabaya benar-benar dinyatakan sembuh jika sudah melakukan tes swab dua kali.

Risma pun berharap warga yang sudah sembuh tetap konsisten menjaga kondisi dan mengikuti protokol kesehatan, seperti cuci tangan dan memakai masker.

"Karena itu saya tidak mau warga lengah meskipun mereka sudah dinyatakan sembuh oleh dokter," tutur Risma.

 

Faktor gembira

Mobil PCR bantuan dari BNPB Pusat di Surabayamobil pcr Mobil PCR bantuan dari BNPB Pusat di Surabaya

Selain 3T dan mobil PCT, salah satu faktor meningkatnya jumlah kesembuhan di Surabaya adalah dukungan moril petugas medis yang membuat pasien corona bergembira.

Perasaan gembira, menurut Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita, memicu imunitas tubuh pasien.

"Kalau di Asrama Haji itu positif tapi OTG (orang tanpa gejala), mereka gembira imunnya naik, kemudian kita berikan vitamin. Kemudian makannya juga kita pantau, dan mereka juga olahraga berjemur," ungkap Febria.

Baca juga: Viral, Nenek 67 Tahun di Minahasa Menolak BLT, Alasannya Bikin Terharu

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com