Rumah Tangga Miskin Terdampak Covid-19 di Jatim Dapat Rp 600.000 Per Bulan, Ini Kriterianya

SURABAYA, KOMPAS.com - Rumah tangga miskin yang terdampak wabah Covid-19 di Jawa Timur, akan mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari program dana desa.

Per bulan, rumah tangga miskin yang memenuhi kriteria akan mendapatkan Rp 600.000 selama 3 bulan sejak April hingga Juni 2020.

"BLT akan diberikan secara non tunai atau cashless oleh pemerintah desa. Tahap pertama diupayakan bisa cair sebelum Ramadan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Provinsi Jawa Timur, Mohammad Yasin, saat dikonfirmasi, Jumat (17/4/2020) sore.

Adapun kriteria rumah tangga miskin yang berhak mendapatkan BLT dari dana desa yakni, keluarga miskin yang tidak tercatat sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Kartu Pra Kerja, kehilangan mata pencaharian akibat wabah Covid-19, serta memiliki keluarga yang rentan sakit menahun atau kronis.

Baca juga: 7.000 Keluarga Miskin Baru di Ambon Bakal Terima Sembako Selama 4 Bulan

BLT tersebut, kata Yasin, sesuai Permendesa PDTT Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Permendes PDTT Nomor 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2020.

Sesuai regulasi tersebut, desa yang memiliki anggaran dana desa kurang dari Rp 800 juta, maka anggaran untuk BLT maksimal 25 persen.

Desa dengan dana desa Rp 800 juta hingga Rp 1,2 miliar, maka dana BLT yang dialokasikan maksimal 30 persen.

Sementara, dana desa lebih dari Rp 1,2 miliar, alokasi anggaran untuk BLT maksimal 35 persen.

Baca juga: 17 Hari Diisolasi, Nenek 74 Tahun di Ambon Sembuh dari Covid-19

"Secara general, jika total dana desa yang diterima Pemprov Jawa Timur tahun ini sebesar Rp 7,654 triliun, makan alokasi untuk BLT dengan prosentase maksimal 35 persen, sebesar Rp 2,322 trilun," ujar dia.

Realokasi dana desa tersebut sebagai bentuk jaring pengaman sosial masyarakat untuk mengurangi dampak ekonomi akibat Covid-19.

"Semoga BLT bisa dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan logistik jelang Ramadan," ujar dia.