Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 38 Pasien Positif Covid-19 di Jawa Timur Sembuh

Kompas.com - 05/04/2020, 22:16 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Jumlah pasien terkonversi negatif atau sembuh dari Covid-19 di Jawa Timur terus bertambah per Minggu (5/4/2020) malam.

Dari sebelumnya 30 orang, pasien sembuh kini menjadi 38 orang.

"Kita bersyukur jumlah pasien sembuh terus bertambah. Saat ini total sudah 38 pasien yang sembuh. Tambahan 8 orang, dari Kota Surabaya 4 orang dan dari Kabupaten Malang 4 orang," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu malam.

Baca juga: Perjuangan Wahib Melawan Virus Corona hingga Sembuh, Berawal dari Seminar di Bogor

Jumlah itu, kata Khofifah, lebih tinggi dibanding pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 yang mencapai 14 orang.

"Karena itu kami sangat mengapresiasi kinerja tim medis," jelasnya.

Per Minggu malam, Khofifah juga menyebut ada tambahan pasien Covid-19 di Jawa Timur sebanyak 35 orang sehingga menjadi total 187 orang dari sebelumnya 152 orang.

Kasus baru pasien positif Covid-19 didapati di Ponorogo 3 kasus, Lamongan 3 kasus, Sidoarjo 4 kasus, Kabupaten Kediri 3 kasus, Jombang 1 kasus, Gresik 1 kasus, Bondowoso 1 kasus, Kabupaten Malang 3 kasus, Nganjuk 1 kasus, Situbondo 2 kasus, Tulungagung 5 kasus, Surabaya 7 kasus, dan Pamekasan 1 kasus.

Sementara, pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah menjadi 926 orang dari 780 orang di hari sebelumnya.

Sementara, orang dalam pemantauan (ODP) juga bertambah menjadi 10.636 dari hari sebelumnya sebanyak 10.116 orang.

Baca juga: Tiga Bocah SD di Makassar Sumbang Uang Celengan untuk Beli APD Tenaga Medis

Khofifah mengimbau agar Dinas Kesehatan kabupaten/kota maupun 75 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Timur segera menggunakan alat rapid test yang sudah dibagi sebanyak 16.600 unit

"Sebab sampai hari ini baru 6.263 alat rapid test yang sudah digunakan. Artinya masih ada sekitar 10.337 alat rapid test yang belum digunakan," terang Khofifah.

Menurutnya, dengan semakin cepat alat rapid test digunakan masyarakat yang berisiko tinggi, maka tim tracing bisa cepat melakukan pemetaan dan penanganan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com