Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darurat Virus Corona, Polisi Bubarkan Acara Hajatan dan Pengunjung Kafe

Kompas.com - 23/03/2020, 05:30 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Wabah virus corona yang kian merebak di sejumlah daerah di Indonesia menjadi perhatian serius aparat kepolisian.

Untuk menghindari penyebaran virus tersebut meluas, polisi mengambil tindakan tegas dengan membubarkan setiap kegiatan yang melibatkan kerumunan massa.

Di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, polisi sempat membubarkan acara hajatan yang digelar warga.

Sementara di Surabaya, Jawa Timur, para pengunjung kafe yang sedang asyik nongkrong juga diminta untuk segera membubarkan diri.

Bubarkan acara hajatan

Petugas menyemprot disinfektan kepada tamu hajatan warga di Purwokerto, Jawa Tengah, disemprot disinfektan, Minggu (22/3/2020).KOMPAS.COM/DOK POLRESTA BANYUMAS Petugas menyemprot disinfektan kepada tamu hajatan warga di Purwokerto, Jawa Tengah, disemprot disinfektan, Minggu (22/3/2020).

Acara hajatan yang digelar warga di Gang IV Overste Isdiman Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dibubarkan polisi, Minggu (22/3/2020).

Langkah tegas yang dilakukan polisi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Selain memberikan edukasi kepada keluarga pengantin, para tamu yang datang saat itu juga dilakukan pemeriksaan kesehatan dan disemprot dengan cairan disinfektan.

"(Acara) langsung berhenti, dengan seperti itu langsung berhenti, begitu kami datang langsung berhenti. Katanya ngunduh mantu, tidak ada permintaan izin ke kami, kalau ada permintaan izin pasti tidak kami berikan," kata Kapolresta Banyumas Kombes Whisnu Caraka saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (22/3/2020).

Usai dilakukan pemeriksaan kesehatan dan penyemprotan cairan disinfektan, rombongan tamu yang berasal dari Wonogiri juga langsung diminta pulang dengan dikawal pihak kepolisian.

Baca juga: Acara Ngunduh Mantu Dibubarkan Polisi, Kapolresta Banyumas: Jalan Kami Tutup Lalu Disemprot Disinfektan

Pengunjung kafe dibubarkan

Potongan video viral pembubaran kafe tempat nongkrong para pemuda di Surabaya.KOMPAS.COM/A. FAIZAL Potongan video viral pembubaran kafe tempat nongkrong para pemuda di Surabaya.

Meski imbauan kepada warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah sudah sering dilakukan pemerintah, diketahui masih ada warga yang tak mengindahkan imbauan tersebut.

Hal itu terbukti dengan masih banyaknya warga yang masih nongkrong di kafe meski wabah virus corona sedang merebak.

Menyikapi kondisi itu, Kapolsek Wiyung Kompol M Rasyad bersama anggotanya langsung turun tangan untuk membubarkan warga yang diketahui sedang asyik nongkrong di sebuah kafe yang berlokasi di Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/3/2020).

"Itu kafe di jalan raya Wiyung-Menganti. Yang membubarkan dan membawa pengeras suara itu saya," kata Rasyad, dihubungi melalui telepon, Minggu sore.

Menurutnya, langkah tegas yang diambil itu untuk mencegah penyebaran virus corona.

Sebab, jumlah pasien positif corona di daerah Surabaya diketahui terus mengalami peningkatan secara drastis sejak beberapa waktu terakhir.

"Kami juga minta pengelola kafe menyadari kondisi bahwa saat ini Surabaya darurat corona," jelasnya.

Baca juga: Pasien Positif Corona di Surabaya Tertinggi di Jawa Timur, Berikut Ini Langkah dari Risma...

Penulis : Achmad Faizal, Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Dheri Agriesta, Farid Assifa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com