SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur membantah kabar adanya 10 warga Jatim yang diduga terjangkit virus corona.
Kabar tersebut membuat publik resah lantaran sudah ada dua warga Depok, Jawa Barat, yang dinyatakan positif terjangkit virus mematikan itu.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana mengatakan, 10 orang yang dimaksud merupakan pasien yang sampel dahaknya dikirim ke laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta.
Laboratorium Balitbangkes mendata, dari 136 kasus virus corona yang spesimennya diperiksa, 10 di antaranya berasal dari Jawa Timur.
Baca juga: Dua WNI Positif Corona, Khofifah Minta Jangan Buat Warga Jatim Galau
"Sepuluh spesimen yang kami kirim ke Balitbangkes semuanya negatif. Memang ada data (balitbangkes) bahwa ada 10 spesimen dari Jawa Timur yang kami kirim. Tapi, semuanya kami mendapat jawaban negatif," kata Herlin, saat dihubungi, Senin (2/3/2020) malam.
Ia menuturkan, 10 warga Jatim yang spesimennya diperiksa di Balitbangkes itu, merupakan warga yang datang dari negara terjangkit virus corona.
Saat masuk Bandara Internasional Juanda, terdapat warga yang mengalami gejala pneumonia, seperti panas, batuk dan sesak napas.
Masyarakat yang memiliki gejala itu langsung dibawa ke RSUD dr Soetomo untuk diperiksa lebih lanjut.
Herlin menyebut, terdapat pula warga yang mengalami gejala batuk, panas, dan sesak nafas setelah kembali ke rumahnya. Warga itu pun langsung dirawat di rumah sakit.
"Pada waktu merawat itu, kami lihat paru-parunya parah atau tidak, atau ada gejala apa, difoto rontgent, difoto laboratorium, salah satunya kalau sudah ada tanda-tanda pneumonia, itu kita pastikan ada tidak, apakah itu benar virus corona atau tidak," ujar Herlin.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan