Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah Kembangkan Pelabuhan Tanjung Tembaga Jadi Pusat Perdagangan dan Pariwisata

Kompas.com - 14/02/2020, 22:43 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memaparkan rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo.

Seiring dengan terbitnya Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan di Jawa Timur, Pelabuhan Tanjung Tembaga bakal dikembangkan menjadi pusat hubungan pedagangan dan konektor titik-titik pariwisata unggulan di Jawa Timur.

Dari sektor perdagangan, menurut Khofifah, Pelabuhan Tanjung Tembaga saat ini sudah menjadi pelabuhan yang cukup besar peranannya bagi Jawa Timur.

Ia mengklaim, per bulannya ada sebanyak 140-an kapal besar.

Baca juga: Cegah Hal Negatif Saat Valentine, Razia Digelar di Hotel di Surabaya

Di samping itu, Khofifah menyebut, pelabuhan ini juga sudah menjadi tempat bongkar muat kapal dari mancanegara meski jumlahnya belum banyak.

"Pelabuhan ini dibangun atas sebuah obsesi dan harapan agar pelabuhan ini bisa menjadi salah satu shadow seaport of Singapore karena peluangnya sangat besar," kata Khofifah, dalam rilis yang diterima Kompas.com, di Surabaya, Jumat (14/2/2020)

"Di sini, kedalaman 16 meter, sejauh ini yang kami tahu yang paling dalam ada di pelabuhan Benoa yaitu 20 meter," ujar Khofifah.

Mantan Menteri Sosial ini menuturkan, keistimewaan dari Pelabuhan Tanjung Tembaga adalah letaknya yang strategis dilindungi Pulau Madura sebagai breakwater.

Sehingga, gelombang lautnya tidak tinggi atau maksimal hanya 1,5 meter. Serta tingkat sedimentasi lautnya juga rendah.

Sedangkan, secara ketersediaan fasilitas yang eksisting, lanjut Khofifah, Pelabuhan Tanjung Tembaga sudah memiliki kawasan pergudangan, pemadam kebakaran, rest area, serta jembatan timbang.

Ke depan, ia memastikan jalan akses ke Pelabuhan Tanjung Tembaga juga akan dilebarkan.

Jika saat ini jalan yang mampu dilewati memiliki lebar hanya 8 meter, Khofifah akan melebarkan menjadi 15 meter.

"Saat ini, sudah ada 3 instansi yang paparan ke pemprov. Bahkan, ada yang sudah memaparkan akan mempersiapkan untuk menjadikan seaport ini sampai kedalaman di atas 20 meter. Tapi, kami belum putuskan," kata Khofifah.

Selain potensial untuk urusan logistik, pengembangan kawasan Pelabuhan Tanjung Tembaga juga untuk menyokong sektor pariwisata.

Khofifah menyebut, Pelabuhan Tanjung Tembaga digadang-gadang akan menjadi tempat sandarnya kapal-kapal pesiar yang membawa wisatawan untuk dibawa ke titik-titik pariwisata unggulan di Jawa Timur, salah satunya kawasan Bromo Tengger Semeru.

Tak hanya itu, Khofifah juga menggadang Pelabuhan Tanjung Tembaga turut menjadi konektor ke pariwisata di Kepulauan Madura, seperti Gili Labak dan Gili Iyang, di Kabupaten Sumenep.

Baca juga: 65 Warganya Dipulangkan dari Natuna, Khofifah Minta Masyarakat Tak Khawatir

Selain masuk dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019, kawasan wisata Bromo Tengger Semeru digadang menjadi satu di antara sepuluh 'Bali Baru' di Indonesia yang bisa menjadi magnet wisatawan.

Dalam lampiran Perpres ini pengembangan Pelabuhan Tanjung Tembaga membutuhkan alokasi anggaran APBN dan KPBU sekitar Rp 9 Trilliun, dan detail plan-nya akan digarap tahun ini.

"Captive market kami adalah wisatawan dari Eropa yang menggunakan kapal pesiar. Yang rata-rata mereka menghabiskan 14 hari di Indonesia. Kami ingin mereka menghabiskan waktunya di Bromo 2 hari, di Ijen 2 hari. Selama ini masing-masing hanya sehari," kata Khofifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com