Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Perusakan Diskotek Pentagon, Berawal dari Pengeroyokan hingga Polisi Berjanji Usut Tuntas

Kompas.com - 13/02/2020, 09:51 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kasus penganiayaan berujung maut terjadi di sekitar diskotek Pentagon di Jalan Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (6/2/2020).

Akibat peristiwa itu, salah seorang korban bernama Glenn Puttiray mengalami luka parah di kepala dan akhirnya meninggal saat di rawat di RS Jemusari.

Tak terima dengan kondisi yang menimpa Glenn, kemudian rekan korban melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Tak hanya melapor, rekan korban juga melakukan prosesi tabur bunga di lokasi kejadian serta meminta pertanggungjawaban pihak diskotek.

Hingga kemudian karena emosi, massa lalu merusak sejumlah fasilitas diskotik tersebut.

Berikut fakta selengkapnya:

1. Berawal dari kasus pengeroyokan

Pengeroyokan.Tribunnews.com Pengeroyokan.

Perusakan sejumlah fasilitas Diskotek Pentagon berawal dari adanya kasus pengeroyokan terhadap empat pengunjung klub malam yang terjadi pada Kamis (6/2/2020).

Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy Surya Adhitama mengatakan, kasus tersebut disebabkan dari para pengunjung yang terpengaruh alkohol saling bergesekan hingga tidak bisa mengontrol emosi.

"Pemicu pengeroyokan itu mabuk dan akhirnya terjadi gesekan antara pengunjung," kata Rendy, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/2/2020).

Akibat adanya pengeroyokan itu menyebabkan satu dari empat korban tersebut meninggal dunia.

Dari keterangan dokter, penyebab kematian korban karena terdapat luka serius dalam tempurung kepala sebelah kiri karena hantaman benda tumpul.

Baca juga: Perusakan Diskotek Pentagon, Diawali Pengeroyokan hingga Tabur Bunga Berujung Ricuh

2. Lapor ke polisi

Ilustrasi polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi polisi.

Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy Surya Adhitama mengatakan, korban pengeroyokan yang tawas tersebut atas nama Glenn Puttiray.

Meski sempat mendapat perawatan selama empat hari di RS Jemusari, namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com