Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Perusakan Diskotek Pentagon Surabaya

Kompas.com - 12/02/2020, 21:57 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Klub malam Pentagon yang terletak di Jalan Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur, dirusak massa pada Selasa (11/2/2020) pukul 14.30 WIB.

Kepala Polsek Tegalsari Kompol Rendy Surya Adhitama mengatakan, penyebab perusakan Diskotek Pentagon itu itu diduga karena banyaknya massa yang mendatangi diskotek tersebut.

Ia menyebut, massa dari Maluku Satu Rasa (M1R) menggelar aksi damai berupa tabut bunga untuk almarhum Glenn Putiray.

Pada Kamis (6/2/2020), Glenn Putiray bersama beberapa temannya terlibat perkelahian dan pengeroyokan dengan sesama pengunjung Pentagon.

Baca juga: Pengunjung Tewas Dikeroyok, Diskotek Pentagon Surabaya Dirusak

Ia tewas pada Minggu (9/2/2020) setelah sebelumnya sempat di rawat di RSI Jemursari, Surabaya.

"Jadi, mereka datang ke Pentagon itu untuk tabur bunga, karena kan korban yang meninggal itu sempat terlibat pengeroyokan di sekitar Pentagon," ujar Rendy, kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2020).

Ia menegaskan, aksi damai dan tabur bunga itu bukan upaya penyerangan atau balas dendam.

Sebab, pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal terjadi antara sesama pengunjung, bukan pengelola Pentagon.

Lantas mengapa aksi damai dan tabur bunga itu berujung pada perusakan gedung dan fasilitas diskotek?

Rendy mengungkapkan, saat peristiwa berlamgsung, ada beberapa massa yang diduga tidak bisa menahan emosinya.

Mereka, kata Kapolsek, menduga almarhum dikeroyok atau bahkan meninggal di Pentagon.

"Jadi, ada yang tidak bisa menahan emosi atau mungkin terbawa emosi ya. Padahal, (pengeroyokan yang membuat) almarhum meninggal ini di luar Pentagon," ungkap dia.

Saat terjadi pengeroyokan di sekitar Diskotek Pentagon itu, korban dan pengunjung lain diakui sempat terjadi gesekan saat berada di dalam diskotek.

Pemicunya, korban dan pengunjung yang terlibat pengeroyokan sama-sama sedang dalam kondisi mabuk.

Baca juga: Strategi Pemkot Surabaya Tekan Angka Stunting, Target Turun 50 Persen

Karena terjadi gesekan, lanjut Kapolsek, pihak sekuriti membawa mereka ke luar Pentagon.

"Gesekan memang terjadi di dalam, akhirnya dibawa keluar sama sekuriti dan terjadilah benturan di luar," ujar dia.

Polisi saat ini masih mengusut kasus pengeroyokan yang menyebabkan Glenn Putiray meninggal dunia. Rendy menuturkan, kasus tersebut saat ini masih dalam penyelidikan.

"Kasusnya saat ini ditangani Polsek Tegalsari dan Polrestabes Surabaya," tutur dia.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Rabu (12/2/2020) malam, sejumlah kaca bangunan dan pos keamanan Pentagon pecah, serta pagar diskotek roboh dan rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com