SURABAYA, KOMPAS.com - Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memastikan, meski berstatus partai oposisi pemerintah, PAN tidak berniat membuat huru-hara hingga Presiden Jokowi diturunkan sebelum masa akhir jabatan pada 2024.
"Supaya Pak Jokowi terang, PAN tidak pernah berpikir untuk membuat huru hara yang berakibat Pak Jokowi diturunkan di tengah jalan," kata Amien Rais usai menghadiri Rakorwil DPW PAN Jawa Timur di Surabaya, Minggu (12/1/2020).
Bagi PAN, kata Amien Rais, sesuai amanat konstitusi, presiden dipilih untuk 1 periode yakni 5 tahun.
"Jika dimungkinkan terpilih lagi, ya menjabat 5 tahun lagi. Kalau tidak sampai 5 tahun itu akan merusak sistem," terang Amien Rais.
Baca juga: Jelang Kongres V PAN, Amien Rais Minta Kader Waspada Kekuatan dari Luar
Dia hanya berharap Indonesia akan lebih baik lagi saat dipimpin Presiden Jokowi.
"Merusak itu tidak sulit, tapi membangun itu lebih sulit," jelas Amien Rais.
Beberapa hari terakhir, dia mengaku mendengarkan beberapa berita besar yang mengancam akan merusak Indonesia, seperti tertangkapnya salah satu komisioner KPU dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan dugaan korupsi 2 perusahaan pelat merah dengan nilai korupsi uang negara yang cukup besar.
Dua dugaan korupsi dimaksud adalah dugaan korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) Persero, dan dugaan korupsi di PT Ansuransi Jiwasraya (Persero).
"Saya dengar dari Pak Menkopolhukam Mahfud MD, dugaan korupsi PT Asabri bahkan lebih besar dari PT Jiwasraya," ujar Amien Rais.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.