Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Pendidikan Surabaya, Cara Risma Kenalkan Sejarah Pendidikan Masa Lampau

Kompas.com - 25/11/2019, 13:40 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini baru saja meresmikan Museum Pendidikan Surabaya di Jalan Genyeng Kali Nomor 10, Surabaya, Jawa Timur, bertepatan dengan momentum peringatan Hati Guru, Senin (25/11/2019) pagi.

Risma menyampaikan, gedung eks Taman Siswa itu tak ada satu pun yang diubah dari bentuk aslinya, yang dilakukan Pemkot Surabaya hanya memperbaiki.

Usai penandatanganan prasasti dan pengguntingan melati, Risma juga sempat berkeliling menyaksikan 860 koleksi benda bersejarah di museum baru tersebut. 

Risma memasuki setiap ruangan dan melihat benda bersejarah yang dipajang di dalam museum.

Baca juga: Wali Kota Risma Resmikan Museum Pendidikan di Hari Guru

 

Bahkan, tak jarang ia memegang beberapa koleksi museum sembari mengingat masa lalunya.

"Dulu zamanku sekolah itu berat, ya seperti yang ada di museum ini. Saya ingin anak-anak tahu betapa beratnya pendidikan pada masa itu," kata Risma.

Dengan adanya museum ini, Risma ingin memberikan pemahaman sejarah pendidikan pribumi di era kolonial kepada anak-anak generasi milenial.

Risma menyebut, pendidikan pada masa itu sangatlah berat. Alasan itulah yang membuat Risma merasa perlu membuat Museum Pendidikan.

"Kalau mereka tahu perjuangan zaman dahulu, maka anak-anak kita akan berjuang menggapai cita-citanya tanpa kenal putus asa dan tidak mengeluh," tutur Risma.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga mengungkapkan alasan mengapa gedung eks Taman Siswa yang akhirnya dipilih untuk difungsikan sebagai museum.

Risma mengaku, tidak ingin menghilangkan nilai hostorisitas dari gedung itu begitu saja.

"Taman Siswa itu kan pendidikan pertama untuk orang-orang pribumi untuk mereka bisa sekolah. Itulah kenapa kami jadikan museum. Ini dulu Taman Siswa sebelum kemudian tidak difungsikan," tutur Risma.

Adapun 860 koleksi benda bersejarah yang dipajang di museum itu, merupakan benda-benda dari pendidikan masa lampau sampai pendidikan masa kini.

Menurut Risma, untuk memperoleh barang kuno itu, Pemkot Surabaya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mencari dari berbagai tempat di berbagai kota.

"Hunting koleksi dari berbagai daerah. Beberapa dari koleksi itu ada yang kami dapatkan dari Yogyakarta," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com