Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surabaya Barat Rawan Genangan, Kawasan Kali Lamong Direvitalisasi

Kompas.com - 07/11/2019, 18:54 WIB
Ghinan Salman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) melakukan revitalisasi di sekitar kawasan Sungai Kali Lamong, guna mengantisipasi genangan di wilayah Surabaya Barat.

Beberapa kawasan yang rawan terjadi genangan saat musim hujan, akibat luapan Kali Lamong di antaranya, wilayah Benowo, Raci, Sumberejo, dan Jurang Kuping.

Kepala Bidang Pematusan DPUBMP Kota Surabaya, Syamsul Hariadi mengatakan, untuk mengatasi genangan di Sumberejo, Pemkot Surabaya akan membangun tiga unit pompa dengan kapasitas masing-masing 3 meter kubik.

"Sehingga total 9 meter kubik. Namun, tahun ini kita beli satu pompa dulu," kata Syamsul, Kamis (7/11/2019).

Namun, kata dia, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginginkan ada penambahan kapasitasnya hingga 5 meter kubik.

Oleh karena itu, pipa yang digunakan menyesuaikan dengan kapasitas tersebut.

Baca juga: Antisipasi Banjir, EWS Dipasang di 2 Titik Bantaran Kali Lamong Gresik

Bangun bozem

Selain itu, Syamsul menyebut, langkah lain yang dilakukan untuk mengatasi genangan air di wilayah Surabaya Barat adalah dengan membangun bozem.

Pembangunan bozem tersebut memanfaatkan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) dengan luasan tanah yang digunakan untuk bosem sekitar 2,2 hektar.

"Kita juga buat tangggul Kali Lamong. Sebetulnya kita buat tanggul itu sudah tiga tahun lalu. Tapi, kemarin jebol karena terlalu tinggi, akhirnya terjadi banjir di Tambakdono,” ujar dia.

Syamsul mengungkapkan, panjang tanggul yang dibuat rencananya 8,5 kilometer. Saat ini yang sudah dibuat panjangnya mencapai 2,5 kilometer, dengan ketinggian 3 meter.

Sesuai arahan Risma, imbuh dia, ketinggian tersebut akan ditambah 1 meter di sisi-sisinya, sehingga nantinya diperkirakan ketinggian mencapai 4 meter.

Baca juga: Atasi Banjir Kali Lamong, Pintu Air Ditambah, Aliran Diperlebar

"Mudah-mudahan kuat. Di beberapa titik yang kemarin jebol dipasang bronjong, batu kali yang diikat dengan kawat. Mungkin sekitar 100 meter pakai bronjong. Di titik-titik yang jebol dipasangi semua," kata dia.

Ia menambahkan, dengan tanggul sepanjang 2,5 kilometer, bisa dibuat pintu air. Dengan terpasangnya pintu air, diperkirakan kawasan Tambakdono bebas luberan air dari Kali Lamong.

"Dengan adanya pintu air, air tidak bisa masuk areal pemukiman warga. Air di areal warga karena tidak bisa keluar juga, karena ada pintunya maka kita pompa. Jadi, warganya insya Allah tidak tergenang," ujarnya.

Tanggul jebol

Pada Mei 2019 lalu, sedikitnya 2.000 warga Surabaya terdampak banjir akibat jebolnya tanggul Kali Lamong, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal, Surabaya, Kamis (2/5/2019).

Wilayah yang terdampak berada di di RW 2, 3, 4, 7 dan 8 Kelurahan Sumberejo.

Kebocoran tanggul itu diduga akibat tidak kuatnya tanggul menahan derasnya aliran Kali Lamong di mana sekitar 700 meter dari lokasi tanggul bocor, ditemukan ladang jagung yang ditanam oleh warga sekitar.

Sehingga membuat tanah terlihat menjadi lunak dan gembur. Akibatnya, pondasi tanggul tidak kuat menahan derasnya aliran air Kali Lamong.

Baca juga: Air Luapan Kali Lamong Surut, Warga Harap Tanggul Jebol Segera Diperbaiki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com