Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangis Sesenggukan, Pembakar Istri di Surabaya Menyesal dan Minta Maaf

Kompas.com - 18/10/2019, 10:16 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Maspuryanto (47) tertunduk saat dihadapkan dengan puluhan wartawan dalam ungkap kasus di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (17/10/2019) sore.

Tangan kirinya terikat kain perban warna putih, akibat terkena percikan api pada Selasa (15/10/2019) pagi di indekosnya, Jalan Ketintang Baru Nomor 3A, Surabaya.

Indekos tersebut adalah tempat tinggalnya bersama Putri Nalurita (19), istrinya sejak beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Suami Bakar Istri di Surabaya Gunakan Pertalite

Di hadapan para awak media, warga Pati, Jawa Tengah, itu mengungkap permintaan maaf dan mengaku menyesal telah membakar istrinya.

"Saya menyesal, saya minta maaf," ucap Maspuryanto, sambil menangis sesenggukan.

Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, Maspuryanto membakar istri yang belum genap 3 bulan dinikahi itu dengan cairan bahan bakar Pertalite sebanyak setengah liter yang dibungkus plastik.

"Pelaku semula mengaku hanya untuk menakut-nakuti," kata Leonardus.

Kepada polisi, pelaku mengaku sakit hati kepada sang istri yang terus-terusan meminta cerai. "Si isteri minta cerai karena tidak tahan hidup dengan pelaku yang suka berlaku kasar," terang dia.

Sang isteri juga merasa terkekang hidup di kamar indekos di Surabaya karena tidak bisa bergaul dengan orang lain.

Sebelum peristiwa pembakaran, korban sempat pulang ke rumah orangtuanya di Malang, lalu pada Selasa (15/10/2019) kembali ke indekos untuk mengambil barang-barangnya, berniat untuk pergi.

Baca juga: Terungkap, Motif Suami Bakar Istri di Kamar Kos di Surabaya

Saat mengambil barang-baran itu, korban terlibat cekcok dan terjadilah aksi pembakaran tersebut. Korban mengalami luka bakar di wajah dan leher.

Saat ini, korban sedang dirawat intensif di RSU dr Soetomo Surabaya.

Sementara pelaku, usai kejadian sempat melarikan diri dan Rabu kemarin diamankan di bus penumpang umum dalam perjalanan menuju ke Jawa Tengah.

Penjual es di Royal Plasa Surabaya itu kini ini mendekam di tahanan Mapolrestabes Surabaya untuk diperiksa intensif.

Dia dijerat Pasal 44 Ayat 22 UU 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Pasal 27 Ayat 2 e KUHP. Pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com