Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Geologi Ungkap Sejarah Blok Minyak di Surabaya dan Semburan yang Muncul di Rumah Warga

Kompas.com - 09/10/2019, 18:43 WIB
Achmad Faizal,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Belum lama ini, lubang di kawasan perumahan warga di Surabaya, Jawa Timur, mengeluarkan semburan lumpur.

Belakangan, semburan mengeuarkan minyak dan gas. Lantas bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Jawa Timur Handoko Teguh Wibowo menjelaskan sejarah lapangan minyak di Surabaya.

Menurut dia, minyak dan gas dari lapangan Kuti atau Blok Kuti dieksploitasi oleh Belanda sejak 1888.

"Belanda melakukan pengeboran sedalam sekitar 200 meter. Dulu belum ada seismik, sehingga dilakukan secara tradisional," kata Handoko kepada Kompas.com, Rabu (9/10/2019).

Baca juga: Semburan Minyak dan Gas di Rumah Warga di Surabaya Bisa Dimanfaatkan, Ini Caranya

Dari bekas pengeboran, ditemukan 80 bekas lubang pengeboran yang berada di wilayah Blok Kuti.

Salah satunya di sekitar lokasi semburan di pekarangan rumah di Jalan Kutisari Utara III Surabaya.

Dari informasi yang dihimpun pihaknya, bekas sumur juga terdapat di dekat pos satpam perumahan.

"Bekas pengeboran sebagian masih bisa ditemukan berupa kepala pipa yang di antaranya di lokasi kebun bibit dan kampus Universitas Dr Soetomo Surabaya," kata Handoko.

Dari aktivitas pengeboran di Blok Kuti, material perut bumi itu dikirim ke kilang minyak di wilayah Wonokromo Surabaya, yang dekat dengan Sungai Brantas.

Bahkan, Handoko menyebut, kilang minyak di Wonokromo tersebut adalah yang pertama di Indonesia.

"Blok minyak di Surabaya konon yang terbesar di wilayah timur dan tengah di pulau Jawa, di utara ada di Blok Cepu," kata Handoko.

Semburan lumpur bercampur minyak di halaman rumah warga di SurabayaKOMPAS.COM/A. FAIZAL Semburan lumpur bercampur minyak di halaman rumah warga di Surabaya
Handoko menduga, semburan yang berisi minyak, gas dan air yang keluar dari rumah Nomor 19 di Jalan Kutisari Utara III, Surabaya, adalah salah satu dari 80 titik sumur bekas pengeboran zaman dulu.

Badan Geologi beberapa hari terakhir sedang melacak sumur pusat semburan dan sumur-sumur yang ada di sekitar wilayah Kutisari.

Dalam waktu dekat, Badan Geologi akan memberikan laporannya secara resmi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com