Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbangkan Jersey dan Raket Olimpiade untuk Museum Olahraga Surabaya, Ini Harapan Minarti Timur

Kompas.com - 07/10/2019, 16:14 WIB
Ghinan Salman,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Mantan atlet bulutangkis asal Surabaya, Minarti Timur, mengungkapkan bahwa jersey dan raket yang disumbangkan untuk museum olahraga yang dikelola Pemkot Surabaya, sangat bersejarah bagi perjalanan karirnya.

Legenda bulutangkis itu menyebutkan, raket dan jersey tersebut pernah dipakai saat dirinya meraih medali perak dalam Olimpiade 2000 di Sydney, Australia, di nomor ganda campuran bersama Tri Kusharyanto.

"Kebetulan raket yang saya pakai di Olimpiade (2000 Sydney, Australia) masih ada, kaosnya (jersey) yang diserahkan juga yang saya pakai waktu di Olimpiade," kata Minarti di rumah dinas wali kota, Surabaya, Senin (7/10/2019).

Baca juga: Risma Bangun Museum Olahraga, Minarti Timur dan Alan Budikusuma Sumbang Raket dan Jersey

Raket dan jerseynya itu, menurut Minarti, merupakan barang berharga sekaligus bersejarah bagi dirinya selama menjadi atlet bulutangkis.

Dengan sumbangan raket dan jersey yang akan dipajang di museum olahraga, Gelora Pancasila, Jalan Indragiri, Surabaya, Jawa Timur, Minarti berharap atlet-atlet muda di Surabaya dapat termotivasi untuk berbuat lebih.

Ia juga berharap, ke depan atlet-atlet muda di Surabaya terus bermunculan dan mampu memberi sumbangsih untuk Indonesia di ajang internasional.

"Kami ingin memberikan motivasi kepada yang muda dan mereka akan melihat senior-seniornya bisa juara, masuk olimpiade," ujar Minarti.

Dalam kesempatan itu, Minarti juga membawa dan menyerahkan jersey dan raket dari legenda bulutangkis lainnya, yakni Alan Budikusuma.

Jersey dan raket Alan pernah dipakai saat menyabet medali emas tunggal putra.

"(Jersey dan raket) Alan (pernah dipakai) saat meraih medali emas tahun 1992, tunggal putra," ucap dia.

Terkait rencana membangun museum olahraga itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku sebelumnya memang telah menghubungi beberapa legenda atlet dunia asal Surabaya, seperti Alan Budi Kusuma, Minarti Timur, Lilis Handayani, dan Rudi Hartono.

Berbagai penghargaan yang berhasil mereka raih, kata Risma, bakal diduplikasi untuk ditampilkan di museum olahraga tersebut.

"Itu nanti aku akan minta, taruhlah ndak yang piala asli. Tapi aku bisa membuat duplikasinya," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Kota Surabaya Akan Bangun Museum Olahraga

Selain itu, Risma juga bakal melakukan pertemuan dengan beberapa atlet legenda untuk meminta saran, siapa saja yang bakal mengisi museum olahraga tersebut.

"Mungkin ada raketnya, foto-fotonya dia, nanti kami lihat yang bisa kami masukkan. Tapi yang juara dunia pasti akan masuk di situ," kata Risma.

Saat ini, Gelora Pancasila sedang dalam tahap renovasi. Risma menargetkan pemugaran museum olahraga itu bakal rampung bulan November 2019.

"Insya Allah tahun ini (pembangunan), aku berharap November (2019) bisa tak resmikan," kata Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com