Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nadya Valerie, Gadis Periang yang Berjuang Melawan Kanker Getah Bening

Kompas.com - 03/08/2019, 10:19 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com – Selasa 7 Mei 2019 menjadi saat terberat bagi Nadya Valerie.

Di hari itu, ia divonis positif mengidap kanker kelenjar getah bening, setelah sebelumnya pada 23 April 2019, dokter menemukan tumor berukuran 10 sentimeter di bagian bawah perutnya di sebelah kanan.

Mendengar vonis itu, ia merasa terpukul, tidak percaya diri dan hidupnya merasa hampa.

Keceriaan Nadya Valerie yang tiba-tiba berubah menjadi kegundahan. Ia membutuhkan waktu untuk bisa menerima kenyataan paling pahit dalam hidupnya itu.

"Awal pertama kali didiagnosa sempat down, soalnya itu benar-benar tiba-tiba. Bahkan satu hari sebelum aku diduga kanker itu, aku waktu itu liburan ke Bali sama temanku," cerita Nana, sapaan akrab Nadya Valerie, membuka obrolan di beranda rumahnya, di kawasan Semolowaru, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, belum lama ini.

Baca juga: Kisah Kereta Cibatu-Garut, Ditumpangi Charlie Chaplin hingga Kejayaan Belanda

Nana menghela napas, pikirannya menembus ke masa lalu. Tak lama kemudian, ia kembali melanjutkan cerita.

Bagi Nana saat itu, sisa hidupnya seakan sudah tidak berarti lagi. Bahkan, untuk bernapas saja ia sudah malas, lantaran selalu dihantui oleh penyakit ganas yang hinggap dalam tubuhnya.

"Jadi dulu awal-awal sempat ngerasa, 'ya sudahlah enggak usah ngapa-ngapain, udah males banget'. Rasanya mau bernapas saja sudah malas, karena kayaknya enggak lama lagi lewat nih (tutup usia)," kata Nana.

Namun, hanya dalam waktu 24 hari saja, gadis periang berusia 23 tahun itu bangkit dari keterpurukannya, dan mulai menerima kembali kenyataan pahit dalam hidupnya.

Ia menyampaikan, hal yang membuat dirinya jatuh terjerembap itu sangat wajar dan manusiawi. Apalagi setelah ia mendapatkan kabar bahwa dokter menyatakan dirinya positif mengidap kanker kelenjar getah bening.

Pelan tapi pasti, perempuan asal Makassar ini pun mulai mengubah sikap negatif yang selama ini menghantuinya. Kini, Nana telah menjadi dirinya sendiri, menjalani hidupnya dengan penuh keriangan.

"Hidup kita di dunia ini enggak ada yang tahu, semua ada di tangan yang di atas. Jadi aku mau menghabiskan waktu, walaupun hidupku tersisa berapa lama lagi atau masih lama, yang penting aku mau menjalankan sisa hidup dengan baik. Aku enggak mau buang (waktu) dengan sia-sia dan berlemas-lemas tak berdaya," tutur Nana.

Perempuan yang menetap di Surabaya sejak 2013 itu telah menemukan rasa percaya dirinya kembali dan tidak malu mengatakan kepada siapa pun bahwa dirinya tengah menderita dan berjuang melawan kanker.

YouTube

Pada 1 Juni 2019, ia kemudin membuat akun YouTube dan memperkenalkan diri kepada masyarakat luas sebagai seorang penyintas kanker dan membagikan kisah-kisah inspiratif tentang awal dia didiagnosis kanker hingga cerita soal kemoterapi.

Melalui video blog (vlog) di akun YouTube-nya itu, Nana mulai dikenal publik luas setelah content video-nya ditonton hingga jutaan pasang mata.

Baca juga: Kisah Jumainah, Buktikan Jika Nominal Bukan Halangan untuk Bersedekah

Dukungan dari warganet pun mengalir deras di akun media sosial pribadinya, terutama saat ia memutuskan untuk mencukur habis rambutnya.

Menurut Nana, mereka ikut memberikan semangat dan mendoakan kesehatannya agar lekas sembuh dari penyakit yang diderita.

Nana menceritakan, keputusan untuk mencukur rambutnya itu diambil lantaran rambutnya terus mengalami kerontokan. Rambut Nana dipangkas habis setelah menjalani kemoterapi untuk kedua kalinya.

"Soalnya rontoknya itu sudah kayak rontok yang kalau enggak dicukur pun (rambut) bakal habis sendiri. Jadi benar-benar sampai orang rumah capek nyapu. Lihat (rambut) jatuh terus lebih sedih kan, akhirnya mending dihabisin aja sekalian," ujar Nana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com