Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Ikut Aksi 22 Mei, 2 Bus di Tol Madiun-Surabaya Diamankan Polisi

Kompas.com - 21/05/2019, 11:31 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi


MADIUN, KOMPAS.com—Polres Madiun dibantu Kodim 0803 Madiun mengamankan dua bus berpenumpang 87 orang yang hendak berangkat ke Jakarta mengikuti unjuk rasa 22 Mei di rest area Tol Madiun-Surabaya KM 626, Selasa (21/5/2019) pagi.

"Dua bus berpenumpang 87 orang itu kami amankan saat kami menggelar razia di rest area KM 626 Saradan, ruas tol Madiun-Surabaya. Dua bus dan penumpangnya saat ini kami amankan di Mapolres Madiun," kata Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa ( 21/5/2019) siang.

Baca juga: Cegat Peserta Aksi 22 Mei, Polisi Sekat 2 Jalur Menuju Jakarta

Ruruh mengatakan, saat ditanyai para penumpang dua bus yang berasal dari Surabaya, Madura, Probolinggo tidak jelas alasannya pergi ke Jakarta. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan barang-barang didalam bagasi, polisi mendapati fotokopi C1 hasil pilpres 2019.

"Setelah kami lakukan pemeriksaan barang-barang, di dalam bagasi ditemukan beberapa dokumen antara lain foto kopi C1 di beberapa kecamatan di Tulungagung, Blitar, Madiun. Selanjutnya kami lakukan pemeriksaan terhadap penumpangnya dan KTP-nya ternyata mereka merencanakan bergabung dengan aksi 22 Mei di Jakarta," kata Ruruh.

Saat ini polisi masih terus melakukan pemeriksaan intensif terkait bagaimana proses mereka berkumpul, titik kumpulnya, hingga koordinatornya. Intinya bagaimana proses mereka mobilisasi ke Jakarta.

Baca juga: Gubernur NTB Minta Warga Jaga Persatuan dan Keamanan Jelang 22 Mei
Tak hanya itu, polisi juga mengimbau 87 orang itu agar kembali ke Surabaya dan tidak lagi ke Jakarta. Imbauan itu disampaikan lantaran kondisi keamanan kurang kondusif.

"Kami mendapatkan informasi di Jakarta akan ada unjuk rasa 22 Mei. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak ikut unjuk rasa lantaran kondisi keamanan kurang kondusif. Ini juga untuk keamanan mereka. Bukan melarang. Kami meyakinkan mereka agar tidak berangkat agar aman. Kalau ada apa-apa nantinya mereka yang rugi sendiri," jelas Ruruh.

Ia menambahkan, massa yang hendak berangkat tidak mengetahui situasi saat ini di Jakarta. Apalagi, ada informasi teroris bakal meledakkan dan ditumpangi kelompok tertentu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com