Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Lion Air Pukul Pegawai Hotel karena Pakaian yang Disetrika Tidak Rapi

Kompas.com - 03/05/2019, 21:10 WIB
Achmad Faizal,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Manajemen Hotel La Lisa, di Surabaya, Jawa Timur, angkat bicara terkait video viral seorang pilot Lion Air yang diduga memukul pegawai hotel tersebut.

General Manajer Hotel La Lisa, Rahmi D Tris mengatakan, pemukulan terjadi pada 30 April lalu. Korban yang dianiaya adalah pegawai hotel berinisial R, sementara pilot pelaku pemukulan berinisial AG.

"Peristiwanya terjadi pukul 05.25 WIB. Betul di Hotel La Lisa Surabaya," kata Rahmi, saat dihubungi wartawan, Jumat (3/5/2019) sore.

Baca juga: Viral Video Pilot Diduga Pukul Pegawai Hotel, Ini Penjelasan Lion Air

Pilot AG kata dia sedang marah karena merasa pakaiannya kurang rapi setelah diterima dari pihak laundri hotel.

"Pihak pegawai bilang jika baju pilot tersebut sudah disetrika. Lalu pegawai dipukul," jelasnya.

Hotel La Lisa saat ini sedang terikat kontrak sebagai hotel yang menyediakan fasilitas penginapan bagi kru Lion Air di Surabaya.

"Masalah saat ini sedang diselesaikan dengan pihak Lion Air," jelasnya.

Baca juga: Viral Pilot Pukul Pegawai Hotel di Surabaya, Lion Air Beri Sanksi

Sebelumnya, sebuah viral video di media sosial memperlihatkan pilot Lion Air memukuli pegawai Hotel La Lisa Surabaya.

Manajemen Lion Air untuk sementara tidak memberikan izin terbang terhadap pilot berinisial AG tersebut, sebelum penyelidikan terkait kasus itu selesai.

"Atas hal tersebut, Lion Air sudah melaksanakan aturan perusahaan dengan tidak menugaskan AG sesuai profesinya atau tidak memberikan izin tugas terbang (grounded)," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com. Kamis (2/4/2019).

Danang mengatakan, saat ini manajemen Lion Air tengah melakukan proses pengumpulan data, informasi dan keterangan lain yang dibutuhkan guna kepentingan investigasi atau penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com