Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Temuan Uang Rp 1 Miliar Lebih di Lamongan, Bawaslu Tak Temukan Ada Pelanggaran

Kompas.com - 17/04/2019, 11:10 WIB
Hamzah Arfah,
Khairina

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Setelah melalui serangkaian pemeriksaan dan investigasi dengan meminta sejumlah keterangan dari beberapa pihak, Bawaslu Lamongan akhirnya mengambil kesimpulan tidak menemukan adanya dugaan pelanggaran pemilu dalam kejadian penemuan uang tunai Rp 1,075 miliar di dalam mobil Toyota Kijang Innova dengan nomor polisi S 1976 JT.

Kendaraan itu sempat terjaring razia di sekitar Jalan Raya Panglima Soedirman, Kecamatan Lamongan kota, Lamongan, pada Senin (15/4/2019) malam oleh pihak kepolisian.

Melalui surat resmi tertanggal 16 April 2019 yang ditandatangi oleh Ketua Bawaslu Lamongan Miftahul Badar, kesimpulan dan pernyataan sikap dikeluarkan dengan memuat beberapa poin penting hasil investigasi.

"Bahwa proses yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Lamongan terhadap perkara ini ialah investigasi. Investigasi ini dalam rangka untuk menemukan peristiwa dugaan pelanggaran pemilu," tulis Badar.

Baca juga: Terkait Temuan Uang Rp 1 Miliar dalam Mobil, DPC Gerindra Lamongan Sebut Uang Itu Honor Saksi

"Investigasi ini dilakukan dalam bentuk penelitian, pemeriksaan, dan permintaan keterangan kepada pihak-pihak terkait," lanjut dia.

Berdasarkan data, fakta, dan keterangan hasil investigasi, dalam pleno yang telah dilakukan oleh Bawaslu Lamongan, akhirnya disimpulkan bahwa,

1. Tidak ditemukan peristiwa dugaan pelanggaran pemilu dalam perkara ini

2. Perkara ini dihentikan, tidak dapat ditindaklanjuti sebagai temuan pelanggaran

3. Terhadap barang-barang yang diamankan, dikembalikan kepada kepolisian resort (Polres) Lamongan.

Pada kesempatan sebelumnya, sekretaris DPC Partai Gerindra Lamongan R. Imam Muchlisin sempat membantah, jika uang tunai yang diamankan hendak digunakan untuk kepentingan 'money politics'.

Baca juga: Kronologi Temuan Mobil Berisi Uang Miliaran Rupiah di Lamongan

 

Ia menyatakan, bila uang tersebut bakal dipergunakan untuk membayar honor bagi saksi Partai Gerindra dalam mengawasi Pemilu 2019 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di Lamongan.

"Jadi setiap satu saksi itu Rp150 ribu, kali jumlah saksi di setiap TPS di Lamongan, ditambah uang saksi di kecamatan dan koordinator saksi, sehingga jumlah keseluruhannya itu Rp1,075 miliar. Memang ini benar-benar untuk kegiatan saksi, jadi bukan untuk serangan fajar atau yang lain," tutur Imam di kantor Bawaslu Lamongan, di Jalan Raya Tambakboyo, Kecamatan Tikung, Lamongan.

Seperti diberitakan sebelumnya, saat menggelar razia di sekitar Jalan Raya Panglima Soedirman, Kecamatan Lamongan kota, Lamongan, pada Senin (15/4/2019) malam, pihak kepolisian mengamankan satu unit mobil Toyota Kijang Innova dengan nomor polisi S 1976 JT.

Pihak berwajib mengamankan mobil tersebut lantaran curiga usai menemukan uang tunai sebesar Rp1,075 miliar berikut atribut salah satu partai politik (parpol) di dalam mobil yang disinyalir dikendarai oleh dua orang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com