Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma: Hati-hati, Ada 2000 Lebih Kamera Pengintai di Surabaya

Kompas.com - 23/03/2019, 21:21 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi


SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut Surabaya dipenuhi kamera pengintai.

Ada 2000 lebih kamera pengintai yang siap merekam orang-orang yang dianggap mencurigakan.

Ribuan kamera tersebut, kata Risma, tersambung dengan layar monitor di ruang pantau.

"Jadi hati-hati, orang yang dicurigai bisa terpantau dari kamera tersebut," kata Risma saat menjadi pembicara di acara Seminar Revolusi Industri 4.0 yang digelar Komunitas Alumni Perguruan Tinggi Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (23/3/2019).

Baca juga: Risma Bangun Lapangan Tembak Menghadap Laut di Surabaya

Menurut Risma, untuk melacak pergerakan seseorang, cukup dengan kata kunci atribut.

"Misalnya perempuan berkerudung merah, maka melalui kamera itu bisa dilacak siapa saja perempuan yang mengenakan kerudung merah," jelasnya.

Untuk pengembangannya, saat ini pihaknya sedang mengembangkan bagaimana kamera tersebut bisa mendeteksi wajah seseorang.

"Kamera pengintai ini saya programkan setelah aksi terorisme di Surabaya beberapa waktu lalu," ucap Risma.

Dalam kesempatan tersebut, Risma memaparkan bagaimana kota yang dipimpinnya memanfaatkan teknologi informasi untuk efisiensi berbagai jenis pekerjaan.

Selain kamera pengintai untuk kepentingan keamanan, kata Risma, juga dalam urusan pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), pelayanan kesehatan, hingga jaringan pemasaran produk lokal.

"Semua itu dibuat oleh PNS Pemkot Surabaya, tanpa membeli peralatan mahal dari luar negeri. Ini bukti bahwa kita ini bisa dan tidak tertinggal oleh kota-kota maju di dunia," terang Risma.

Risma bahkan memastikan, Surabaya lebih maju dari sebuah kota di Eropa yang selama ini mengklaim daerahnya sangat canggih dalam pelayanan kepada masyarakat.

"Buktinya mereka baru saja menerapkan E Health, tapi Surabaya sudah 4 tahun yang lalu," kata Risma. 

Kompas TV Pemain belakang Persebaya Surabaya asal Brazil, Otavio Dutra telah resmi dinaturalisasi dan menjadi Warga Negara Indonesia. Berubahnya status Dutra sebagai WNI membuat tim bajul ijo berhak menambah satu lagi pemain asing dalam skuadnya. Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman memproyeksikan pemain asing baru pengganti Dutra ini mengisi satu tempat di lini depan persebaya. Namun keinginan Djanur belum mendapat respon positif dari manajemen. Saat ini Persebaya Surabaya sudah memiliki tiga pemain asing. Yaitu Damian Lizio asal Bolivia, striker Amido Balde dari Guinea Bessau dan legiun dari Tajikistan, Manu Jalilov. #PersebayaSurabaya #OtavioDutra #PemainAsing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com