SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma, mengaku harus terus belajar dan bekerja keras lagi pasca meraih The Guangzhou International Award 2018 kategory Online Populer City.
Cara itu dinilai penting agar dirinya tidak merasa puas dengan segala pencapaian yang sudah diraihnya selama memimpin Kota Surabaya.
Sebab, menurut Risma, tujuan awal membangun Kota Surabaya adalah untuk mensejahterakan warganya.
Namun, masyarakat Kota Pahlawan patut berbangga, lantaran dari 560 kota peserta Guangzhou International Award 2018, Surabaya berhasil menjadi salah satu finalis dari 15 finalis dari berbagai kota di dunia.
Baca juga: Komentar Risma Setelah Surabaya Raih Guangzhou International Award 2018
Tak hanya itu, di ajang itu, Surabaya merupakan satu-satunya wakil dari Asia Tenggara, di mana 80 persen peserta kebanyakan dari Eropa.
Menurut Risma, saat ini Surabaya akan kembali berkompetisi di bidang desain kota tingkat dunia yang diadakan Unesco.
"Kita lagi apply itu. Kita kan desain pedestrian, desain taman," kata Risma, Senin (10/12/2018).
Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu menambahkan, saat berada di Korea Utara, dia bertemu dengan salah satu anggota Unesco.
Baca juga: Surabaya Dinobatkan Jadi Kota Toleran, Ini Komentar Risma
Risma pun sempat berbincang soal penataan desain kota dengan anggota Unesco tersebut.
"Kemarin waktu aku di Korea Utara ketemu salah satu orang Unesco, dia profesor. Dia ngajak coba kamu masukkan, aku lihat gambar-gambarmu," sambung Risma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.