Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Pengantar dan Doa, 3 Jenazah Pelaku Bom Surabaya Dimakamkan

Kompas.com - 24/05/2018, 18:45 WIB
Achmad Faizal,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

SIDOARJO, KOMPAS.com - Tiga jenazah terakhir pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, dimakamkan di TPU Kelurahan Pucang, Kecamatan Kota, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (24/5/2018) siang.

Prosesi pemakaman berlangsung singkat, tanpa ritual doa dan pengantar.

Ketiga jenazah itu adalah Dita Oepriarto, pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jalan Arjuno, dan 2 putranya, Firman Halim dan Yusuf Fadil, pelaku bom bunuh diri Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela.

Ketiga jenazah itu dimakamkan dalam 2 liang lahat yang lokasinya bersampingan. Satu untuk Dita, sang ayah, dan satu liang lagi untuk kedua anaknya.

Baca juga: Tiga Makam untuk 7 Jenazah Terduga Teroris Bom Surabaya

Prosesi pemakaman berlangsung sangat singkat tanpa pembacaan doa layaknya penguburan jenazah pada umumnya. Begitu peti mati datang, petugas langsung memasukkannya dalam liang lahat yang sebelumnya sudah dipersiapkan.

Setelah diuruk, makam lalu diberi batu nisan dan setelah itu mobil jenazah yang membawanya dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim langsung bergeser. Prosesi pemakaman diamankan sejumlah personel polisi.

Lokasi pemakaman umum yang berada tepat di samping Dinas Kesehatan Sidoarjo itu dipilih sebagai pemakaman jenazah pelaku bom karena tidak mendapat penolakan dari warga.

Pemakaman jenazah sebelumnya sempat akan dilakukan di TPU Putat Gedhe Surabaya, namun gagal karena warga setempat menolak.

Baca juga: Kisah Anak Pelaku Bom Sidoarjo yang Tolak Ajaran Ayahnya Jadi Teroris

Kepala Bidang Layanan dan Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Wijono, mengatakan, lokasi tersebut memang sering dipakai untuk memakamkan jenazah tanpa identitas alias Mr X.

Selain menjadi tempat makam tiga keluarga pelaku bom di Surabaya dan Sidoarjo, makam tersebut juga menjadi lokasi pemakaman sejumalah terduga teroris yang ditembak mati saat penindakan di Surabaya dan Sidoarjo.

"Total ada 17 jenazah teroris yang dimakamkan di sini," kata Wijono.

 

Kompas TV Direktur The Wahid Foundation Yenny Wahid menilai, ada dua tren yang jadi pemicu aksi terorisme dilakukan oleh perempuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com