Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trik Memancing Pria Pergi Ke Salon

Kompas.com, 2 Juli 2011, 08:45 WIB

KOMPAS.com - Tim Ganesha dari Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) meraih juara ke-3 dalam ajang final internasional  L’Oreal Brandstorm 2011 di Paris pada 15 dan 16 Juni 2011 lalu. Peserta kompetisi harus merancang konsep marketing yang baru berbentuk ide, dengan tujuan mengangkat brand L’Oreal Professional Home yang khusus diproduksi untuk pria. Model kasus kampanye marketing inovatif yang menciptakan terobosan konsep perawatan salon untuk pria dengan nama Koffie Men’s Hair Section ini berhasil merebut perhatian dewan juri.

Konsep ini berangkat dari fakta bahwa pria cenderung enggan datang ke salon. Salah satu alasannya karena pria merasa tidak cocok dengan konsep salon yang identik dengan kegiatan mempercantik diri seperti saat ini. Dengan memahami ketidaknyamanan pria ketika melakukan perawatan di salon wanita, tim yang terdiri atas tiga mahasiswa: Teuku Faris Riandi, Desita Herdini Arumsari, dan Fabila Mahadira ini mengembangkan konsep Koffie Men’s Hair Section tadi.

“Tidak seperti wanita, pria tidak suka menghabiskan waktu lama memanjakan dirinya di salon. Mereka cenderung pergi ke barbershop untuk memangkas rambutnya secara sederhana. Dari survei yang kami lakukan terhadap 30 pria berusia 20 sampai 40 tahun, kami menemukan bahwa pria sangat suka berkumpul dengan sahabatnya untuk ngopi bersama. Hal ini dianggap sesuatu yang maskulin,” ujar Desita kepada Kompas Female di kantor L’Oreal, Gedung Graha Surya Internusa, Jakarta, Kamis (30/6/2011) lalu.

Tim Ganesha kemudian mengembangkan konsep “Koffie Men’s Hair Section” di sudut salon-salon level A dan level AB sebagai coffee shop, dimana para pria biasanya mendapatkan layanan perawatan dengan atmosfer yang maskulin. Di Koffie, pria bisa menikmati perawatan rambut dalam ambience kafe yang cozy sambil menikmati secangkir kopi. Para hairdresser akan mengenakan celemek yang stylish seperti para barista di coffee shop.

“Kami ciptakan sebuah tagline: ‘Give your hair a Koffie break’ agar pria memahami bahwa pergi ke salon adalah sesuatu yang normal seperti halnya mereka pergi ke kafe bersama sahabat-sahabatnya,” tambah Faris.

Selain menawarkan kopi untuk menemani sesi perawatan rambut, produk perawatan yang dipilih pun menggunakan bahan baku kopi. Tim Ganesha ITB mengutip sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal International Dermatology, yang menyatakan bahwa kopi dapat menjadi solusi sempurna bagi permasalahan rambut pria, karena dapat mencegah kerusakan rambut, terbukti menguatkan, menghaluskan, dan mengilaukan rambut.

“Itulah mengapa kami menggunakan kopi sebagai bahan baku utama dalam rangkaian produk kami yang terdiri atas Koffie Shampoo, Koffie Hair Massage Cream untuk creambath, dan Koffie Hair Balm untuk nutrisi rambut,” ungkap Fabila, anggota termuda dari tim ini. Untuk creambath tim ini memberi nama produknya dengan hair massage cream untuk menggantikan istilah creambath yang sangat identik dengan wanita.

Perawatan yang ditawarkan tim ini dalam salonnya adalah perawatan standar dan sederhana yang disesuaikan untuk kebutuhan pria, seperti hair wash, hair cut, hair styling, shaving, dan hair massage.  Mereka membagi dalam tiga jenis re-Coffee-ry Treatment yakni: refreshing, nourishing, dan styling, sehingga pria tidak merasa berada di slaon wanita yang memiliki perawatan lengkap.

Tim Ganesha juga merancang agar konsep Koffie bisa diaplikasikan di salon wanita, dengan menambahkan sudut tersendiri di ruangan salon. “Kami juga melakukan survei, 60 persen wanita yang datang ke salon diantar oleh pacar atau suaminya. Kalau konsep kami digabungkan dengan salon wanita, maka pria yang mengantar tadi bisa ikut melakukan perawatan di ruangan yang berbeda dan sangat maskulin,” ujar Faris.

Tim ini masih belum memikirkan apakah konsep ini nantinya akan diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Mereka juga belum memikirkan akan mengembangkan konsep ini dan menjadi entrepreneur. “Harus ada riset lebih lanjut tentang kopinya, apakah cocok untuk perawatan pria. Juga karena kami masih kuliah, jadi belum terpikirkan sampai ke sana,” tutup Desita.

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau