Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Kaji Penggantian Nomad dengan CN-235

Kompas.com, 9 September 2009, 13:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mabes TNI Angkatan Laut mengkaji percepatan penggantian pesawat udara Nomad dengan CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia, menyusul kecelakaan yang menimpa pesawat Nomad P-837 di Kalimantan Timur, Senin (7/9) sehingga mengakibatkan empat orang meninggal dunia.

"Saat ini, kita masih nyatakan pesawat udara Nomad masih layak pakai meski usianya sudah sangat tua, dan kini jumlahnya tinggal tujuh unit dari semula 42 unit," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul di Jakarta, Rabu (9/9).

Ia mengemukakan, untuk sementara waktu tujuh unit pesawat Nomad yang tersisa tidak dioperasionalkan guna penyelidikan lebih lanjut tentang sebab-musabab jatuhnya pesawat Nomad, Senin. "Sambil melakukan penyelidikan, kita juga mengkaji kemungkinan untuk mempercepat penggantian Nomad dengan CN-235 MPA dari PT DI," kata Iskandar.

Setidaknya dalam waktu dekat ini, akan ada tiga pesawat jenis CN-235 yang dipesan TNI AL dari PT DI. Rencana pembelian ini diharapkan menjadi tonggak penambahan sekaligus peremajaan alat utama sistem senjata (alutsista) di Pusat Penerbangan TNI AL (Puspenerbal).

Pesawat jenis CN-235 ini dilengkapi dengan patroli maritim, radar, dan sarana lain pendukung pelaksanaan tugas. Saat ini, TNI AL menerapkan standar baru operasional alutsista yang ada. Ia menegaskan, hanya ada dua kriteria operasional alutsista TNI AL, yakni siap dan tidak siap operasional.

Pesawat Nomad P-837 yang jatuh pada awal pekan ini merupakan buatan Australia 1982. Keseluruhan pesawat Nomad yang dimiliki TNI AL sebanyak 42 unit, dan 23 unit di antaranya telah disimpan, sedangkan 19 unit lainnya masih dapat dioperasikan. Namun dari 19 unit itu, hanya 14 unit yang akan disiapkan sesuai dengan anggaran yang tersedia. Dari jumlah tersebut, baru delapan unit yang sampai saat ini dinyatakan sudah laik terbang. Namun, kini tinggal tujuh unit setelah kecelakaan Senin lalu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Mekomdigi Sebut Pemulihan Jaringan Komunikasi di Deli Serdang Capai 97,8 Persen
Mekomdigi Sebut Pemulihan Jaringan Komunikasi di Deli Serdang Capai 97,8 Persen
Nasional
Terlibat dalam Transformasi Transmigrasi, Undip Kirim 285 Orang ke Kawasan Transmigrasi
Terlibat dalam Transformasi Transmigrasi, Undip Kirim 285 Orang ke Kawasan Transmigrasi
Nasional
Dipimpin AHY, Alumni Akabri 2000 Kirimkan 10 Truk Bantuan ke Lokasi Bencana Sumatera
Dipimpin AHY, Alumni Akabri 2000 Kirimkan 10 Truk Bantuan ke Lokasi Bencana Sumatera
Nasional
AHY Bandingkan Bencana Sumatera dengan Tsunami Aceh 2004, Wilayah Terdampak Kini Lebih Luas
AHY Bandingkan Bencana Sumatera dengan Tsunami Aceh 2004, Wilayah Terdampak Kini Lebih Luas
Nasional
Tinjau Langsung Lokasi, AHY Tegaskan Bencana Sumatera Tak Bisa Dianggap Ringan
Tinjau Langsung Lokasi, AHY Tegaskan Bencana Sumatera Tak Bisa Dianggap Ringan
Nasional
Perempuan di Balik Tenda-Tenda Krisis
Perempuan di Balik Tenda-Tenda Krisis
Nasional
Anggota DPR Nilai Peraturan Kapolri Perjelas Batas Polisi Aktif Menjabat di 17 Lembaga
Anggota DPR Nilai Peraturan Kapolri Perjelas Batas Polisi Aktif Menjabat di 17 Lembaga
Nasional
MK Diminta Bersuara Respons Kapolri yang Bolehkan Polisi Aktif Menjabat di 17 Lembaga
MK Diminta Bersuara Respons Kapolri yang Bolehkan Polisi Aktif Menjabat di 17 Lembaga
Nasional
Menjaga Nalar Publik di Era Disrupsi
Menjaga Nalar Publik di Era Disrupsi
Nasional
Apresiasi Laporan Tim Ekspedisi Patriot UI, Mentrans Patikan Akan Ditindaklanjuti
Apresiasi Laporan Tim Ekspedisi Patriot UI, Mentrans Patikan Akan Ditindaklanjuti
Nasional
Komdigi Ungkap Platform X Sudah Bayar Denda atas Konten Pornografi
Komdigi Ungkap Platform X Sudah Bayar Denda atas Konten Pornografi
Nasional
Pesan Para Presiden Terdahulu untuk Penanganan Bencana Banjir di Sumatera...
Pesan Para Presiden Terdahulu untuk Penanganan Bencana Banjir di Sumatera...
Nasional
BGN Perketat SOP, Pengantaran MBG Hanya Sampai Luar Pagar Sekolah imbas Tabrakan di Cilincing
BGN Perketat SOP, Pengantaran MBG Hanya Sampai Luar Pagar Sekolah imbas Tabrakan di Cilincing
Nasional
Ketika Negara Kaya, tetapi Warganya Kehilangan Makna
Ketika Negara Kaya, tetapi Warganya Kehilangan Makna
Nasional
Iuran BPJS Kesehatan dan Sertifikat Tanah Digratiskan buat Korban Banjir Sumatera
Iuran BPJS Kesehatan dan Sertifikat Tanah Digratiskan buat Korban Banjir Sumatera
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau