Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

49 Ekor Paus yang Terdampar di Madura Dikubur, Butuh Waktu 5 Jam hingga Gunakan Alat Berat

Kompas.com - 20/02/2021, 16:43 WIB
Muchlis,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 49 ekor bangkai paus pilot yang terdampar di perairan Modung Bangkalan telah dikubur di 3 titik lokasi atau lubang.

Kasubag Humas Polres Bangkalan AKP Arif Djunaidi menuturkan, proses penguburan puluhan mamalia itu dilakukan dengan pembacaan doa yang dipimpin langsung oleh Kiyai Muhlis Mukhsin pengasuh Ponpes Al-Anwar Modung, Bangkalan, Madura, Jawa Timur.

"Proses penguburan paus pilot yang terdampar di pesisir pantai Desa Patereman Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan, dengan 3 titik atau lubang," ucap dia, saat dihubungi via telepon selulernya, Sabtu (20/2/2021).

Arif sapaan lekatnya, menuturkan, proses penguburan dimulai pukul 08.30 WIB-13.30 WIB, tepatnya di Kampung Baton, Desa Patereman, Kecamatan Modung, dan dihadiri langsung oleh beberapa pejabat teras Bangkalan dan Pemprov Jatim.

Baca juga: 52 Ekor Paus Terdampar di Madura, Apa Penyebabnya?

"Kegiatan tadi ada Pak Kapolres Bangkalan AKBP Didik Hariyanto, kepala Bidang BKSDA Jatim Wiwid Widodo beserta staf dan konsultan paus dan lumba-lumba Kementerian Kelautan dan Perikanan Pak Amang, serta Pengasuh Ponpes Al-Anwar Kiyai Muhlis Mukhsin," papar dia.

Makan waktu 5 jam

Satu koloni paus pilot yang harus dikuburkan membutuhkan waktu kurang lebih 5 jam agar tidak menimbulkan bau busuk ke permukaan.

Lokasi penguburan tetap di pesisir pantai dengan dibuatkan 3 lubang. Titik pertama untuk 25 ekor, titik kedua 17 ekor dan terakhir 7 ekor.

"Lokasinya tetap di sekitar itu juga, alhamdulillah lancar," kata dia.

Menurut pantauan Arif, selama mengawal kegiatan tersebut, dua alat berat ekskavator di turunkan langsung oleh pihak Pemprov Jatim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com