KOMPAS.com - Sumarzen Marzuki, ayah dari co pilot Nam Air Fadly Satrianto, tampak tegar menerima tamu yang terus berdatangan di rumahnya pada Minggu (10/1/2021).
Fadly merupakan salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).
Pria yang bekerja sebagai co pilot Nam Air, anak perusahaan Sriwijaya Air, itu menumpangi pesawat sebagai extra crew.
Fadly bersama pilot dan kru Nam Air lainnya dijadwalkan menerbangkan pesawat Nam Air dari Bandara Supadio Pontianak.
Sumarzen mengatakan, pilot adalah cita-cita putra bungsunya itu sejak kecil.
Baca juga: Captain Afwan, Pilot Sriwijaya SJ 182 Dikenal Religius, Usahanya Merenovasi Masjid Dikenang Warga
"Menjadi pilot adalah cita-citanya sejak kecil," kata Sumarzen di rumahnya, Jalan Tanjung Pinang, Surabaya, seperti dikutip dari Antara, Minggu.
Untuk menggapai cita-citanya, Fadly menempuh sekolah penerbangan. Sekolah itu ia ambil setelah mendapat gelar sarjana hukum dari Universitas Airlangga Surabaya.
Setelah lulus dari sekolah penerbangan, alumnus SMAN 2 Surabaya itu langsung bekerja di maskapai Nam Air.
Sumarzen mengaku, telah dihubungi maskapai Nam Air terkait musibah yang dialami putranya. Maskapai memberi tahu pesawat yang ditumpangi anaknya hilang kontak pada Sabtu.
Maskapai Nam Air juga meminta maaf atas musibah yang menimpa putra bungsunya itu.