Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Fetish Berkedok Riset Diduga Enggan Bongkar Identitas, Ini Penjelasan Unair

Kompas.com - 02/08/2020, 13:14 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus fetish berkedok riset yang menyeret nama Universitas Airlangga Surabaya terus menjadi perbincangan.

Terbaru, pihak kampus membuka posko pengaduan bagi mahasiswa yang pernah menjadi korban terduga pelaku pelecehan G.

Dilansir dari Antara, hingga hari ini sudah ada 15 laporan diterima. Sayangnya, menurut Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair Suko Widodo, para pelapor enggan membuka identitas mereka.

"Tetapi agak sumir karena 15 orang yang melapor melalui daring tidak menyebutkan siapa namanya. Mereka hanya menyebut bahwa pernah dihubungi dengan cara seperti ini. Kalimatnya mengajak dengan alasan riset, tapi korban menolak," ucapnya.

Baca juga: Baca juga: Fetish Kain Jarik Berkedok Riset di Surabaya, Ini 4 Fakta Penting yang Perlu Diketahui

Suko menegaskan, kasus tersebut mendapat perhatian khusus dari kampus. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk membongkar kasus tersebut.

"Ini bagian dari komitmen kami untuk ikut menyelesaikan kasus tersebut," ujarnya.

Skorsing untuk terduga pelaku

Tangkapan layar soal thread Fetish Kain Jarik yang viral di TwitterTwitter Tangkapan layar soal thread Fetish Kain Jarik yang viral di Twitter

Sementara itu, G diketahui telah menerima sanksi berupa skorsing sementara.

G diketahi tercatat sebagai mahasiswa semester 10 Fakultas Ilmu Budaya Unair.

"Sanksi telah diberikan yakni skorsing sementara. Tapi tidak menutup kemungkinan akan diberikan sanksi lebih tegas karena kami masih mengumpulkan bukti-bukti," kata Suko.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com