Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Benar, Isu yang Menyebut WN China di Surabaya Terjangkit Virus Corona

Kompas.com - 26/01/2020, 22:33 WIB
Ghinan Salman,
Dony Aprian

Tim Redaksi

 

SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang Warga Negara (WN) China dikabarkan tengah dirawat di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, karena diduga terjangkit virus corona. Kompas.com telah memverifikasi, kabar tersebut tidak benar. 

Kabar adanya WN China di Surabaya yang diduga terjangkit virus corona, pertama kali diungkap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin melalui akun Twitter resminya, @cakimiNOW. 

"Ada kabar WA di rsds (RS dr Soetomo) Surabaya, seorang WNA terkena, tolong dicek apa benar?" isi cuitan Cak Imin, Minggu (26/1/2020).

Baca juga: [UPDATE] Virus Corona Renggut Nyawa 56 Orang di China, Hampir 2.000 Orang Terinfeksi

Menanggapi hal itu, Humas RSUD Dr Soetomo Pesta Parulian mengatakan, pasien asal China itu disebut tak terjangkit virus corona.

"Batuk pilek biasa, bronkitis," kata Pesta dihubungi wartawan.

Menurut dia, tim RSUD Dr Soetomo telah mengajukan sejumlah pertanyaaan kepada pasien.

Salah satunya, kapan terakhir kali pasien tersebut berkunjung ke China.

"Dia datang dari Tiongkok tanggal 5, dan dia batuk-batuk seminggu yang lalu," ujar Pesta.

Baca juga: Seorang Warga China Diduga Terinfeksi Virus Corona di Sorong

Selain itu, Pesta mengaku pihaknya telah melakukan foto rontgen kepada pasien tersebut.

Hasilnya, kata Pesta, belum ada indikasi terjangkit virus corona.

Meski demikian, Pesta menegaskan RSUD Dr Soetomo akan melakukan perawatan intensif untuk memastikan pasien tersebut bersih dari virus corona.

"Kita sebagai rumah sakit rujukan tetap mengantisipasi dengan memberikan terapi yang baik untuk dia," kata Pesta.

"Tapi apakah dia akan dirawat di ruang isolasi atau low care biasa atau high care itu nanti tim yang akan menentukan," tutur Pesta.

Baca juga: Akibat Wabah Virus Corona, Lalu Muhammad Zohri Batal Ikut Kejuaraan Atletik Asia di China

Seperti diketahui, virus corona yang diduga kuat berasal dari Wuhan, China, tengah menjadi perhatian masyarakat internasional.

Virus dengan karakteristik mirip SARS dan risiko kematian ini telah menyebar ke berbagai negara, yakni Kanada, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan dan lainnya.

Menyebarnya virus mematikan di sejumlah negara itu membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan lalu lintas internasional agar virus ini tidak menyebar ke seluruh dunia.

Dilansir dari situs WHO, sejauh ini tanda-tanda dan gejala klinis utama yang dilaporkan dalam wabah tersebut antara lain, demam, sulit bernapas, dan radiografi dada yang menunjukkan infiltrat paru bilateral.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com