Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klinik Berhenti Merokok Ada di Seluruh Puskesmas di Surabaya, Mau Coba?

Kompas.com - 05/12/2019, 07:06 WIB
Ghinan Salman,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya kini telah membuka klinik berhenti merokok di seluruh puskesmas yang ada di Kota Pahlawan.

Hal itu dilakukan untuk menindaklanjuti Perda Nomor 2 Tahun 2019 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita, Perda KTR memang aturan yang dibuat untuk melindungi masyarakat dari bahaya merokok.

"Tetapi, di samping peraturan itu, kami Dinas Kesehatan juga menyediakann solusi konkret dengan membuka klinik berhenti merokok," kata Febria, Rabu (4/12/2019).

Baca juga: Wanita Lebih Sulit Berhenti Merokok

Feni, panggilan Febria Rachmanita, memastikan bahwa seluruh puskesmas telah tersedia klinik berhenti merokok.

Oleh karena itu, bagi warga yang punya keinginan berhenti merokok bisa datang langsung ke puskesmas terdekat.

Ia menjelaskan, klinik berhenti merokok itu sudah didirikan sejak akhir tahun 2017 lalu.

Tak hanya itu, di klinik tersebut, Dinas Kesehatan Surabaya juga menyediakan psikolog untuk melakukan hipnoterapi atau Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT).

Sejauh ini, kata Feni, sudah banyak warga yang memanfaatkan terapi SEFT untuk berhenti dari kebiasaan merokok.

Setelah menjalani terapi tersebut, beberapa perokok disebut telah berhasil berhenti merokok.

"Dengan terapi SEFT agar berhenti merokok, ada titik-titik dari bagian tubuh yang dipijit. Memang ada yang sampai berhenti tidak merokok lagi," ujar Feni.

Baca juga: Salah, Vape Bukan Jembatan untuk Berhenti Merokok...

Untuk bisa berhenti total dari kebiasaan merokok, Feni mengakui bahwa hal itu tidak mudah dilakukan. Terlebih lagi jika kebiasaan merokok itu sudah berlangsung lama.

Meski begitu, berhenti dari kebiasaan merokok tetap saja bisa dilakukan, asal ada kemauan kuat dari perokok yang memang punya keinginan untuk berhenti total.

"Karena ini berkaitan dengan psikologis ya. Kalau tidak berhasil (berhenti merokok), berarti tidak ada kemauan yang kuat," ujar dia.

Ia menyampaikan, kebiasaan orang merokok biasanya didorong karena si perokok ingin menghilangkan stres.

Namun, apabila sudah kecanduan, merokok akan memiliki dampak yang tidak baik bagi kesehatan.

Ia mencontohkan, dampak negatif dari merokok bisa menderita beebagai penyakit, salah satunya adalah stroke, paru-paru hingga kanker tenggorokan.

Karena dampak negatif dari merokok itulah, menurut Feni, Pemkot Surabaya membuka klinik berhenti merokok di seluruh puskesmas di Kota Surabaya.

"Jadi, untuk berhenti merokok, selain warga datang ke puskesmas, petugas juga bisa berkunjung ke kantor jika ada permintaan," ucap Feni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com