SURABAYA, KOMPAS.com — Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur Erlangga Satriagung mengusulkan agar Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyempurnakan sistem pemusatan latihan nasional (pelatnas).
Usulan tersebut menyusul kabar atlet senam berinisial SAS (17) dipulangkan karena bertindak indisipliner dengan sering pulang larut malam.
"Kok bisa atlet pulang malam, atlet ini kan dikelola pelatnas, bagaimana manajemennya?" ujar Erlangga, saat dikonfirmasi, Selasa (3/12/2019).
Baca juga: Khofifah: Penuding Atlet Senam SEA Games Tak Perawan Segera Minta Maaf
Seharusnya, menurut Erlangga, pelatnas menerapkan sistem dan aturan yang ketat terhadap para atlet yang sedang dilatih.
"Di puslatda, maksimal pukul setengah sepuluh malam, atlet sudah masuk kamar, tidak ada atlet yang pulang sampai larut malam," ucap dia.
Erlangga sudah berkoordinasi dengan Komisi E DPRD Jawa Timur untuk bertemu dengan Menpora guna membahas tentang penyempurnaan sistem pelatnas.
"Kami bersama Komisi E DPRD Jatim akan bertemu Menpora untuk membahas khusus masalah ini," ujar dia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, SAS (17), atlet senam asal Kediri yang tengah bersekolah di SMA Negeri 1 Kebomas, gagal berangkat menuju SEA Games di Filipina lantaran dituding sudah tidak perawan.
Pihak cabor meminta keluarga menjemput SAS di tengah proses pelatnas di Gresik.
SAS dan keluarga sempat meminta pelatih untuk meminta maaf atas tuduhan tersebut.
Namun, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan klarifikasi.
Baca juga: Dituding Tidak Perawan, Atlet Senam Tuntut Permintaan Maaf dan Rehabilitasi Nama
Sesmenpora Gatot S Dewa Broto menuturkan, persoalan pemulangan atlet tersebut bukan terkait masalah keperawanan, melainkan tindakan indisipliner.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.