Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KONI Jatim Minta Polemik Aroma Sampah di Stadion GBT Dihentikan

Kompas.com - 04/11/2019, 15:26 WIB
Achmad Faizal,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur, Erlangga Satriagung meminta polemik aroma sampah di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya dihentikan.

Dia khawatir jika terus berpolemik, stadion di Jawa Timur itu tidak dipilih FIFA untuk venue Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.

Menurut Erlangga, yang disampaikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa tentang aroma sampah di stadion GBT harusnya dimaknai sebagai kritik membangun dan motivasi.

"Sebaiknya polemik disudahi, tidak perlu disikapi berlebihan," kata Erlangga, Senin (4/11/2019).

Baca juga: Menpora Tak Bisa Masuk Stadion GBT, Dispora Jatim Bantah Tak Ada Koordinasi

KONI ingin Jawa Timur menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang.

Opsi lain akan muncul jika GBT tidak dipilih FIFA sebagai salah satu arena.

Adapun, alternatif arena lainnya yaitu, Stadion Kanjuruhan Malang, Stadion Surajaya Lamongan, Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

Bahkan, terakhir ada usulan salah satu stadion di Madura.

Erlangga juga menyayangkan kejadian Menpora Zainudin Amali yang batal melakukan sidak ke Stadion GBT pada Minggu kemarin, karena semua pintu stadion terkunci.

"Menpora melakukan sidak untuk melihat langsung kesiapan dan kekurangan GBT sebagai lokasi yang ditawarkan kepada FIFA. Tapi sayang ada insiden Pak Menteri tidak bisa masuk," ucap Erlangga.

Baca juga: Khofifah Banjir Kritik karena Sebut GBT Berbau Sampah, Ini Respons Pemprov Jatim

Selain berdampak secara ekonomi bagi Jawa Timur, menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 juga dinilai akan membawa manfaat bagi insan sepak bola di Jawa Timur.

"Penonton bisa melihat langsung pemain bola internasional. Ini pengalaman yang tentunya akan membawa inspirasi bagi insan bola di Jawa Timur," ujar Erlangga.

Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah menyebut, Stadion GBT Surabaya diserbu aroma sampah dari Tempat Penampungan Akhir (TPA) Benowo, setiap sore hari.

Pernyataan itu kemudian dibantah oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Surabaya.

Kata-kata Khofifah tersebut juga mengundang reaksi negatif di media sosial, khususnya dari kelompok suporter Persebaya Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com