Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramah Tamah dengan Khofifah, Mahasiswa Tolak Makan dan Minum di Gedung Grahadi

Kompas.com - 09/10/2019, 12:46 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi

 

SURABAYA, KOMPAS.com - Agenda ramah tamah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan kelompok Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jatim di Gedung Negara Grahadi, Selasa (8/10/2019) malam batal digelar.

Mahasiswa bahkan menolak jamuan makan malam yang disediakan Pemprov Jatim jelang acara ramah tamah.

Ramah tamah gubernur dengan mahasiswa digelar di taman belakang Gedung Negara Grahadi.

Sebelum ramah tamah, para tamu termasuk puluhan mahasiswa yang hadir dipersilahkan santap malam sambil menunggu kedatangan gubernur.

Baca juga: Tinggal Setahun Lagi Pimpin Surabaya, Ini Prioritas Risma

Hadir dalam acara tersebut Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI R Wisnoe Prasetja Boedi.

Di tengah santap malam, seorang mahasiswa bernama Zamzam Syahara berteriak dengan pengeras suara, meminta para mahasiswa tidak makan dan minum terlebih dahulu sebelum bertemu dan beraudensi dengan Gubernur Jatim.

Sejumlah polisi berkostum preman lantas mengajak mahasiswa tersebut bernegosiasi di sebuah ruangan di Gedung Negara Grahadi diikuti puluhan mahasiswa lainnya.

Di ruangan tersebut, mahasiswa menggelar orasi, menyanyikan lagu darah juang, dan membentangkan spanduk bertuliskan "Kita KPK".

Di ruangan tersebut, Kepala Bakesbangpol Jawa Timur, Jonathan Judianto sempat berdebat dengan mahasiswa perihal rencana format acara ramah tamah dengan gubernur, karena menurut dia, format acara gubernur Jatim adalah ramah tamah dan silaturahim, bukan audensi.

Baca juga: Risma Angkat Bicara Soal Semburan Lumpur di Surabaya, Sebut Warisan Kolonial

Presiden BEM Universitas Airlangga Surabaya, Agung Fitri, dikonfirmasi membenarkan jika sempat ada insiden mahasiswa menolak makan dan minum di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa malam.

Menurutnya, aksi itu merupakan sikap solidaritas mahasiswa terhadap kondisi saat ini.

"Di luar masih banyak rakyat yang kurang beruntung, juga banyak mahasiswa teman-teman kami justru diintimidasi oleh aparat saat menyampaikan aspirasi. Kami di Surabaya tidak ingin enak-enakan makan dan minum di Gedung Grahadi," jelasnya.

Kata Agung ada sekitar 40 perwakilan elemen mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut.

"Karena aspirasi tidak disepakati, akhirnya kami memutuskan walk out," ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com