Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Gunung Arjuno Hanguskan 300 Hektare Lahan di Lokasi Puncak

Kompas.com - 03/08/2019, 20:30 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sepekan api membakar kawasan puncak Gunung Arjuno di Jawa Timur sejak 28 Juli 2019 lalu.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur memperkirakan, kabakaran itu menghanguskan sekitar 300 hektare lahan di Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto.

Api disebut dengan cepat membakar lahan di puncak Gunung Arjuno dan angin berembus sangat kencang.

"Angin di puncak cukup kencang, sehingga api dengan cepat merembet. Perkiraan kami lahan yang tebakar 300 hektare," kata Suban Wahyudiono, kepala BPBD Jawa Timur, dikonfirmasi, Sabtu (3/8/2019).

Baca juga: BPBD Sebut Helikopter Padamkan 7 Titik Api di Puncak Gunung Arjuno

Pemadaman oleh petugas dibantu relawan dan warga juga tidak maksimal karena kawasan yang terbakar adalah tebing curam dengan kemiringan 60-70 derajat.

"Perjalanan dari bawah ke puncak juga membutuhkan waktu 5-6 jam. Dan, di puncak juga tidak ada sumber air," jelasnya.

Karena itu, BPBD Jawa Timur meminta bantuan BNPB untuk mengerahkan helikopter dengan metode water bombing untuk memadamkan api di puncak Gunung Arjuno.

"Alhamdulillah, siang tadi sudah 7 titik api yang bisa dipadamkan dengan helikopter," katanya.

Penyiraman titik api dengan helikopter milik BNPB tersebut, kata Suban, dilakukan pada Sabtu siang selama 3 jam, dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

"Sekali penyiraman, helikopter membawa 4.000 liter air yang diambil dari Bendungan Selorejo di Kabupaten Malang," ucapnya.

Baca juga: Fakta Baru Gunung Arjuno Terbakar, Diyakini Karena Ulah Manusia hingga BNPB Kerahkan Helikopter

Selama 3 jam tersebut, helikopter melakukan 5 kali penyiraman. Pukul 13.00 WIB, penyiraman terpaksa dihentikan karena di puncak Gunung Arjuno mulai berkabut.

Minggu (4/8/2019) besok, penyiraman akan kembali dilanjutkan di lokasi puncak yang masuk Kabupaten Mojokerto.

"Besok pukul 8 pagi kembali dilakukan penyiraman," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com