Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak yang Dihamili Ayah Kandungnya hingga Melahirkan Sempat Dikira Dicabuli Pacar

Kompas.com - 20/06/2019, 14:16 WIB
Ahmad Faisol,
Khairina

Tim Redaksi


PROBOLINGGO, KOMPAS.com- SF, anak yang dihamili ayah kandungnya hingga melahirkan sempat dikira keluarganya dihamili pacar.

Menurut tetangga korban, SF yang berusia 15 tahun dan duduk di bangku SMP, juga melahirkan bayi di Bali hasil perbuatan keji ayahnya Muhammad.

Menurutnya, korban yang telah hamil empat bulan itu, diboyong ke Bali bersama ibunya oleh Muhammad. Tidak tahu ke sana untuk apa.

"Setahu kami SF berada di Bali hingga melahirkan. Setelah melahirkan, korban kemudian pulang bersama dengan keluarganya. Saat itu, belum diketahui bahwa Muhammad yang menghamili anaknya. Saat itu, keluarga besar SF menduga korban dihamili pacarnya," kata tetangga korban yang tak mau disebut namanya, Kamis (20/6/2019).

Baca juga: Istri Laporkan Suami Setelah Hamili Anak Kandung hingga Melahirkan

Ketika ditanya keluarga siapa nama pacarnya tersebut, SF bungkam.

Baru setelah kepulangan dari Bali keluarganya mengetahui bahwa korban hamil oleh ayahnya sendiri.

ST, ibu SF mengetahui sendiri korban disetubuhi yang ke sekian kalinya oleh Muhammad. ST kemudian langsung menanyai anaknya hingga menjawab jujur.

Baca juga: Modus Ritual Cari Jodoh, Petani di Sumsel Perkosa Dua Anak Kandung

Kasatreskrim Polres Probolinggo AKP Riyanto menyatakan, SF dan ibunya pernah diajak ke Bali oleh ayahnya. Kasus tersebut terbongkar setelah kepulangan dari Bali. ST kemudian tahu ulah Muhammad.

"Setelah pulang dari Bali, ST tahu semua dan langsung lapor ke polisi. Kasus ini terus ditangani oleh pihak kepolisian, juga memintai keterangan dari saksi," katanya.

Diberitakan KOMPAS.com, ST (37), warga Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, melaporkan suaminya sendiri Muhammad (30) ke polisi.

Muhammad dilaporkan karena menghamili anak kandungnya sendiri berinisial SF (15). Dari hasil perbuatan keji tersebut, SF melahirkan seorang bayi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com