Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Papua di Surabaya Berencana Laporkan Kelompok Ormas

Kompas.com - 16/08/2018, 08:02 WIB
Ghinan Salman,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com — Aliansi Mahasiswa Papua berencana menempuh jalur hukum pascabentrok dengan beberapa ormas di Asrama Mahasiswa Papua (AMP), Jalan Kalasan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (15/8/2018).

Bentrokan antara kelompok mahasiswa Papua dengan kelompok ormas pecah karena Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) diduga enggan memasang bendera Merah Putih.

Kuasa hukum AMP dari LBH Surabaya, Sahura, menegaskan, setelah mahasiswa Papua diperiksa penyidik di Polrestabes Surabaya, pihaknya akan melaporkan terkait perusakan asrama yang diduga dilakukan beberapa ormas.

"Apalagi, mereka (ormas) masuk tanpa izin dan melakukan pemaksaan. Ormasnya nanti kita laporkan ke Polrestabes Surabaya," kata Sahura kepada Kompas.com, Kamis (16/8/2018).

Baca juga: 5 Fakta di Balik Bentrokan Ormas dan Mahasiswa Papua di Surabaya

Mengenai bentrokan mahasiswa Papua dengan kelompok ormas, sambung Sahura, mahasiswa Papua bukannya tidak bersedia memasang bendera di depan Asrama Mahasiswa Papua.

"Tetapi, cara yang dilakukan ormas tidak sopan. Mereka datang dan masuk ke rumah orang dengan semena-mena," jelasnya.

Menurut dia, kelompok ormas tersebut tidak punya hak memaksa orang lain melakukan sesuatu.

Apabila pemasangan bendera Merah Putih sesuatu hal yang diwajibkan sehingga harusnya hal tersebut menjadi tugas negara.

"Kenapa kok ormas yang memaksa dengan cara-cara tidak sopan. Mereka langsung masuk begitu saja sampai terjadi gesekan," tuturnya.

Baca juga: Menurut Camat, Mahasiswa Papua Sempat Marah Saat Ditawarkan Bendera

Padahal, pascabentrokan, mahasiswa Papua disebut tidak akan mempermasalahkan tindakan kelompok ormas. Namun, justru kelompok ormas membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

Kata Sahura, kecurigaan kelompok ormas yang menduga mahasiswa Papua berbuat makar adalah sikap berlebihan.

"Tidak ada kaitannya dengan makar. Teman-teman memang belum pasang bendera saja. Ormas tempuh jalur hukum, mau tidak mau, kami akan menempuh jalur hukum juga," kata Sahura.

Seperti diketahui, bentrokan pecah di depan Asrama Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Jalan Kalasan, Surabaya, Rabu (15/8/2018) sekitar pukul 12.30 WIB.

Bentrok terjadi antara kelompok mahasiswa Papua dengan sekelompok organisasi masyarakat karena kelompok mahasiswa Papua tidak memasang bendera Indonesia.

Seorang anggota ormas dilaporkan terkena sabetan parang dalam bentrokan itu.

Ada beberapa gabungan ormas yang terlibat bentrok dengan kelompok mahasiswa Papua, antara lain Patriot Garuda, Benteng NKRI, dan Pemuda Pancasila (PP).

Kompas TV Sengketa lahan antara warga Malin Mansiang dan warga suku Guci sudah terjadi sejak lama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com