Salin Artikel

Musim Kemarau, 18 Desa di Kabupaten Malang Rawan Kekeringan

MALANG, KOMPAS.com - Sebagian wilayah Jawa Timur telah memasuki musim kemarau, termasuk di kawasan Malang Raya, meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah Jawa Timur yang meliputi 74 ZOM (zona musim), diprakirakan memasuki musim kemarau 2023 pada bulan April meliputi 45 ZOM (60,8 persen) dan Mei meliputi 26 ZOM (35,1 persen).

Seiring dengan hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mengingatkan ancaman gangguan sumber mata air di beberapa wilayah Kabupaten Malang yang berujung pada krisis air.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, fenomena kekeringan ini rutin terjadi di beberapa kawasan Kabupaten Malang setiap musim kemarau tiba.

Berdasar catatan BPBD Kabupaten Malang, terdapat 18 desa di Kabupaten Malang yang berisiko mengalami kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"18 desa itu tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Malang. Di antaranya Kecamatan Donomulyo, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Pagak, Kalipare, dan Lawang, dan lainnya," ungkap Sadono saat ditemui, Jumat (26/5/2023).

Catatan itu mengacu pada tahun 2017 dan 2019. Saat itu, kekeringan terjadi di 18 desa yang tersebar di sembilan kecamatan tersebut. Namun, tidak menutup kemungkinan di desa lain juga akan mengalami hal serupa.

"Jadi kami pedomani 18 desa dari sembilan kecamatan itulah yang kemungkinan rawan kekeringan, tidak jauh beda," tuturnya.

Dari sembilan kecamatan itu, ada sejumlah kecamatan yang mendapat perhatian khusus. Yakni, Kecamtan Donomulyo, Gedangan, Sumbermanjing Wetan, Pagak, Kalipare, dan Lawang.

"Sebab, kecamatan-kecamatan yang disebutkan itu potensi kekeringannya lebih besar dibanding kecamatan lain. Meski tidak menyeluruh, tapi hanya beberapa desa saja," sebutnya.

"Berdasarkan pengalaman BPBD, terkahir pada 2019 bencana kekeringan biasa terjadi masuk bulan Agustus dan September. Puncaknya bisa di Oktober dan November," paparnya.

Meski begitu, tidak ada persiapan khusus menghadapi ancaman kekeringan itu. Namun, BPBD telah menyiagakan peralatan kendaraan tangki untuk memasok kebutuhan air bersih masyarakat.

"Kendaraan tangki bersih ada tiga, kalau tidak mencukupi kami koordinasi dengan PMI dan PDAM Kabupaten Malang," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/05/26/123057378/musim-kemarau-18-desa-di-kabupaten-malang-rawan-kekeringan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke