Salin Artikel

Cegah Konflik Antarpesilat, 15 Perguruan Silat di Jombang Gelar Kopi Darat

Pertemuan yang dikemas dalam acara "Ngopi Bareng" atau "Kopi Darat" (Kopdar) tersebut berlangsung di Kantor Pengadilan Negeri (PN) Jombang.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah pimpinan perguruan silat menyampaikan gagasan ataupun masukan terkait upaya meminimalkan konflik antar-anggota perguruan silat.

Selain para pemimpin perguruan silat dan sejumlah anggotanya, diskusi tersebut juga diikuti Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Ketua DPRD Jombang Mas’ud Zuremi, serta Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat.

Banyak libatkan anak-anak

Ketua PN Jombang Bambang Setyawan mengungkapkan, gagasan untuk menggelar Kopdar dengan para pesilat ataupun pimpinan perguruan silat, berawal dari keprihatinan atas perselisihan antar-anggota perguruan silat.

Menurut dia, cukup banyak perselisihan berlatar belakang perbedaan perguruan silat berujung aksi kekerasan.

Dari penanganan kasus yang telah terjadi, banyak yang akhirnya harus disidangkan di pengadilan.

Mirisnya, kata Bambang, kasus-kasus kekerasan berlatar belakang konflik antar-anggota perguruan silat yang masuk ke pengadilan, baik pelaku maupun korbannya, didominasi anak-anak.

Pada awal 2023, sebut dia, ada tiga kasus kekerasan yang melibatkan anak-anak di bawah umur akibat konflik antar-anggota perguruan silat yang masuk ke PN Jombang. Tahun sebelumnya, kasusnya juga cukup banyak meski sebagian berhasil dihentikan lewat proses restorative justice.

“Untuk kasus anak yang masuk pada 2023 ini terkait dengan perguruan silat, sudah ada tiga dan tiga perkara ini, dua sudah berhasil dalam proses diversi, satu sedang dalam proses diversi,” ungkap Bambang, Kamis.

“Jadi kita upayakan restorative justice, yaitu penyelesaian tidak sampai pada penghukuman kepada sang anak,” ujar Bambang, usai menggelar pertemuan dengan para pimpinan perguruan silat.


Sebelumnya, di hadapan para pimpinan perguruan silat yang hadir di Kantor PN Jombang, Bambang sempat menceritakan ada ibu-ibu menangisi anaknya yang menjadi terdakwa kasus kekerasan antarperguruan silat.

Dia terenyuh melihat peristiwa tersebut. Oleh karena itu, Bambang berharap peristiwa tersebut tidak lagi terulang di masa mendatang.

“Ke depan jangan lagi ada seperti ini, jangan lagi ada bentrokan, jangan sampai ada lagi anak-anak yang menjadi terdakwa karena gesekan antarperguruan silat,” kata Bambang.

Dia menambahkan, diskusi pencegahan konflik antar-anggota perguruan silat di Pengadilan Negeri Jombang, digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI).

Sementara itu, Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan, dari pertemuan antarpimpinan perguruan silat, pihaknya memperoleh saran dan masukan berharga untuk menjaga kerukunan antar-anggota perguruan silat.

Dia berharap, konflik ataupun kekerasan berlatar belakang perguruan silat di Kabupaten Jombang tidak terjadi lagi di waktu-waktu mendatang. 

“Tadi sudah ada komitmen bersama, bahwa semuanya akan bersama-sama menjaga kerukunan. Untuk menjaga kerukunan, kami akan terus melakukan pendekatan dan pembinaan kepada semuanya,” kata Mundjidah usai Kopdar dengan pimpinan perguruan di PN Jombang.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/17/104629678/cegah-konflik-antarpesilat-15-perguruan-silat-di-jombang-gelar-kopi-darat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke