Salin Artikel

Polisi Temukan 2 Kg Serbuk Diduga Bahan Petasan di Lokasi Ledakan Kasembon Malang

"Kita temukan serbuknya ada empat kantong, diperkirakan total 2 kilogram, atau satu kantong berisi 500 gram. Ada dua jenis bubuk, tetapi untuk teknis selanjutnya menunggu hasil pemeriksaan dari labfor," kata Kapolres Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, Minggu (12/3/2023).

Selain itu, petugas juga menemukan buku catatan pembuatan petasan.

Dari keterangan beberapa saksi, korban tewas bernama Hasan (18) diketahui membuat petasan setiap tahun menjelang bulan puasa.

Namun, polisi masih mendalami lebih lanjut apakah penyebab ledakan dipastikan karena bahan baku pembuatan petasan atau tidak.

Oskar mengatakan, pihaknya masih membutuhkan waktu sekitar 14 hari untuk dapat menyimpulkan penyebab peristiwa tersebut.

"Saksi ada 7 orang sementara yang kami mintai keterangan. Memang dugaan sementara kami mengarah bahwa (peristiwa) ini dari petasan, tapi tetap akan kami dalami lebih lanjut berdasarkan hasil dari labfor," katanya.

Selain itu, polisi menemukan dua titik ledakan dengan diameter berbeda.

Titik pertama berdiameter kurang lebih 50 sentimeter dengan kedalaman 11 sentimeter.

Sementara pada titik kedua, memiliki kedalaman 11,5 sentimeter dengan diameter 49 sentimeter.

"Tetapi untuk penyebab ledakannya karena apa, belum bisa dipastikan," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/03/12/202348678/polisi-temukan-2-kg-serbuk-diduga-bahan-petasan-di-lokasi-ledakan-kasembon

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke